Washington, MINA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Pemerintah Lebanon untuk melakukan penyelidikan penuh dan transparan terhadap ledakan besar yang melanda Beirut, dan menyatakan dukungan dan Amerika Serikat siap membantu atas protes yang menuntut reformasi negara Lebanon.
“Presiden meminta Lebanon untuk tetap tenang dan mengakui seruan dari pengunjuk rasa untuk transparansi, reformasi, dan akuntabilitas,” demikian keterangan dari Gedung Putih setelah trump berpartisipasi dalam konferensi virtual tentang tanggapan internasional terhadap bencana beirut yang dikutip Naharnet pada Senin (10/8).
Tentara Lebanon mengatakan pada Ahad (9/8), tidak ada harapan untuk menemukan korban selamat di lokasi ledakan setelah beberapa hari melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
Ledakan yang melanda pelabuhan Beirut menghancurkan sebagian besar ibu kota Lebanon, merenggut lebih dari 150 nyawa dan melukai sekitar 6.000 orang.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Sebagian besar otoritas Lebanon mengatakan ledakan tersebut dipicu oleh kebakaran di gudang pelabuhan, tempat pengiriman amonium nitrat, bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pupuk atau bahan peledak yang telah mendekam selama bertahun-tahun.
Para pemimpin dunia, organisasi internasional, dan publik Lebanon mendesak untuk melakukan penyelidikan internasional. Namun Presiden Michel Aoun mengatakan, seruan untuk melakukan penyelidikan adalah buang-buang wwaktu. (T/SR/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat