Florida, MINA – Presiden AS Donald Trump menyalahkan FBI atas terjadinya aksi penembakan di sekolah, dan menyebut dinas intelejen itu terperangkap dalam penyelidikan Rusia.
Trump mengatakan pada Sabtu (17/2/2018), instansi tersebut telah gagal mengindahkan tanda-tanda yang dapat mencegah penembakan di Parkland. Arab News melaporkan.
Komentarnya muncul saat dia menghadapi kritik dari korban selamat atas serangan tersebut, atas hubungannya dengan Asosiasi Senjata Nasional NRA yang kuat, dan setelah beberapa ribu orang berunjuk rasa di Florida untuk menuntut tindakan segera mengenai pengendalian senjata.
“Sangat menyedihkan bahwa FBI mengabaikan banyak sinyal yang dikirim oleh penembak sekolah Florida. Ini tidak bisa diterima,” tulisnya di akun Twitter.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
“Mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membuktikan kolusi Rusia dengan kampanye dirinya, padahal tidak ada kolusi. Ini harus kembali ke dasar dan membuat kita semua bangga,” lanjutnya.
Pihak berwenang AS mendapat sorotan karena gagal melakukan serangkaian tanda peringatan menjelang pembantaian di Sekolah menengah Marjory Stoneman Douglas di mana 17 orang terbunuh.
FBI telah mengakui, menerima peringatan mengerikan bulan Januari yang mengatakan bahwa orang bersenjata Nikolas Cruz dapat merencanakan penembakan massal, namun agen tersebut gagal menindaklanjuti.
Itu menjadi aksi penembakan ke-18 sepanjang kurang dari dua bulan tahun ini saja.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Salah satu dari aksi penembakan selamat, Emma Gonzalez yang berusia 18 tahun, menyampaikan pidato berapi-api di hdapan kerumunan siswa, orang tua dan penduduk di Ft. Lauderdale, AS.
“Kepada setiap politisi yang mengambil sumbangan dari NRA, harusnya anda malu!” teriaknya.
Dia menyerang Trump yang disebutnya telah menerima jutaan dolar yang dia dapatkan dari lobi senjata api. (T/RS2/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu