Washington, MINA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan tidak senang terkait serangkaian serangan udara Israel terhadap Kompleks Medis Nasser di Gaza yang menewaskan 20 orang, termasuk lima jurnalis dan seorang petugas pemadam kebakaran pada Senin (25/8).
“Saya tidak senang dengan itu. Saya tidak ingin melihatnya,” kata Trump kepada wartawan di Oval Office. “Pada saat yang sama, kita harus mengakhiri mimpi buruk itu. Saya yang membebaskan para sandera.”
Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi bahwa 20 warga Palestina, termasuk pasien, tenaga medis, personel pertahanan sipil, dan kru pers, tewas dalam serangan tersebut. Beberapa lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
Kementerian menambahkan, tentara Israel menargetkan lantai empat salah satu gedung kompleks dengan dua kali serangan udara, di mana serangan kedua terjadi saat tim penyelamat tiba untuk mengevakuasi korban luka dan jenazah.
Baca Juga: Hezbollah dan Amal Serukan Aksi Protes Nasional di Lebanon
Televisi Palestina melaporkan, kameramannya, Hussam al-Masri, termasuk di antara korban. Saluran Al Jazeera juga mengonfirmasi bahwa fotografernya, Mohammad Salama, turut tewas.
Sumber medis kepada Anadolu juga mengonfirmasi kematian jurnalis foto Mariam Abu Dagga dan Moaz Abu Taha, serta reporter lepas Ahmed Abu Aziz yang bekerja untuk media Tunisia dan Maroko. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Irlandia Kembali Desak PBB Lakukan Intervensi Militer di Gaza