Banten, MINA – Dampak tsunami yang menerjang sebagian pesisir Selat Sunda, khususnya di Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan terus bertambah.
Hingga Ahad (23/12) pukul 17.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) merilis data sementara jumlah korban mencapai 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang masih belum diketahui keberadaannya.
“Data ini masih sangat mungkin bertambah, mengingat belum semua wilayah yang terdampak bencana tsunami terdata,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nogroho dalam pernyataannya yang diterima MINA, Ahad (23/12).
Sementara untuk kerugian material tercatat ada 446 unit rumah hancur, 9 hotel rusak berat, 60 warung rusak, dan 350 perahu rusak, serta 73 kendaraan roda dua dan roda empat mengalami kerusakan.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Sutopo mengatakan, penanganan darurat terus dilalukan. Status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum dan lainnya masih disiapkan. Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat.
“Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai saat ini. BMKG dan Badan Geologi masih melakukan kajian untuk memastikan penyebab tsunami dan kemungkinan susulannya,” kata Sutopo. (L/R06/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka