Hatay, MINA – Setelah berakhirnya penugasan Indonesia Emergency Medical Team (INA – EMT), Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghibahkan seluruh perlengkapan Rumah Sakit (RS) Lapangan senilai 2,5 miliar lebih kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Türkiye.
Hibah tersebut diserahkan oleh Duta Besar RI untuk Turki Dr Lalu Muhammad Iqbal kepada Arif Çetin dari Kemenkes Türkiye. Dari Muhammadiyah diwakili oleh Abdoel Malik dan dr Corona Rintawan SpEM disaksikan seluruh anggota EMT Muhammadiyah yang bertugas di Hatay, Senin (27/2).
Lalu Muhamad Iqbal, Duta Besar (Dubes) RI untuk Turkiye menjelaskan rencana alih Kelola rumah sakit lapangan tersebut.
“Petugas dan dokter Ina-EMT memang akan mengakhiri misi medis kedaruratannya secara resmi pada tanggal 27 Februari 2023. Namun seluruh rumah sakit lapangan akan dihibahkan kepada Kemenkes Türkiye yang akan melanjutkan operasi dengan petugas dan dokter Turkiye sendiri hingga tiga bulan ke depan”, ujarnya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Keputusan untuk menghibahkan perlengkapan yang cukup besar nilainya ini dilakukan setelah melakukan diskusi, kajian dan koordinasi dengan berbagai pihak.
“Ketulusan Muhammadiyah untuk hadir luar biasa” kata.
Komplek RS Lapangan Indonesia yang dihibahkan terdiri dari 18 tenda pelayanan kesehatan yang 15 diantaranya dari EMT Muhammadiyah, ditambah tenda PMI dan Kementerian Kesehatan RI.
Selain tenda, dihibahkan juga alat-alat kesehatan untuk pelayanan keehatan di masa darurat gempa bumi yang masih memerlukan waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui dr Agus Taufiqurrahman, SpS MKes memandang gempa bumi yang menelan korban meninggal sebanyak 43.556 jiwa, meruntuhkan lebih dari 6.000 apartemen dan 150.000 tempat komersial lainnya sangatlah memerlukan penanganan yang berkelanjutan.
Berakhirnya misi pelayanan Kesehatan oleh pemerintah RI bersama anggota EMT Muhammadiyah tentu masih memerlukan penanganan lebih lanjut dengan sumberdaya yang sangat besar dan berupa perangkat yang aman. (R/R5/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka