Wanita modern adalah wanita yang hidup di era kontemporer dan biasanya memiliki karakteristik yang mencerminkan kemajuan zaman, baik dalam hal pendidikan, karier, gaya hidup, dan teknologi. Secara umum, wanita modern cenderung memiliki akses yang lebih luas terhadap pendidikan, pekerjaan, dan peluang ekonomi, serta sering kali mengedepankan kebebasan dalam memilih jalan hidup dan kariernya.
Entah karena tuntutan pemenuhan atas kebutuhan ekonomi atau zaman, kebanyakan wanita modern lupa atau bahkan tidak mempunyai kesempatan untuk menambah ilmu dan wawasannya dalam beragama. Tak heran akhirnya mereka menjadi wanita-wanita modern yang jauh dari agamanya. Ciri-ciri wanita modern yang jauh dari agamanya antara lain sebagai berikut.
Pertama, berpakaian terbuka dan tidak menutup aurat. Wanita yang tidak menutup aurat sesuai dengan tuntunan syari’at merupakan salah satu ciri yang bertentangan dengan ajaran Islam. Aurat wanita harus tertutup dengan pakaian yang longgar dan tidak memperlihatkan bentuk tubuh.
Dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wata’ala berfirman, Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-Ahzab [33]: 59)
Baca Juga: Lebih dari Sekadar Penutup: Hijab Simbol Keindahan, Martabat dan Spiritualitas Muslimah
Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wata’ala berfirman, Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) terlihat darinya.” (QS An-Nur [24]: 31)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ada dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu … perempuan-perempuan yang berpakaian, tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium aromanya.” (HR Muslim)
Kedua, tidak menjaga pergaulan dengan lawan jenis. Wanita modern yang terbiasa bergaul bebas dengan lawan jenis tanpa batasan yang ditetapkan syari’at, seperti berpacaran atau berkhalwat (berdua-duaan), juga melanggar ketentuan Islam.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman yang artinya, Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra’ [17]: 32)
Baca Juga: Peran Muslimah dalam Melahirkan Generasi Qurani
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, “Janganlah seorang laki-laki berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, kecuali bersama mahramnya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Beliau juga bersabda, “Tidaklah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita, kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR At-Tirmidzi)
Ketiga, mengikuti tren kecantikan yang berlebihan. Wanita yang mengejar standar kecantikan dunia dengan cara berlebihan, seperti operasi plastik tanpa alasan medis, penggunaan kosmetik yang melanggar batas kesederhanaan, dan tampil berlebihan, dianggap keluar dari ajaran Islam.
Mengejar kecantikan fisik yang melampaui batas, seperti operasi plastik tanpa alasan medis, penggunaan kosmetik berlebihan, atau memamerkan kecantikan, merupakan tindakan yang menyalahi syari’at.
Baca Juga: Peran Muslimah dalam Membela Al Aqsa Melalui Pendidikan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Allah melaknat wanita yang mentato dan yang meminta untuk ditato, yang mencabut alisnya dan yang meminta untuk dicabut, serta yang merenggangkan giginya demi kecantikan yang mengubah ciptaan Allah.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari mereka.” (HR Abu Dawud)
Mengejar kecantikan fisik yang melampaui batas, seperti operasi plastik tanpa alasan medis, penggunaan kosmetik berlebihan, atau memamerkan kecantikan, merupakan tindakan yang menyalahi syari’at.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Allah melaknat wanita yang mentato dan yang meminta untuk ditato, yang mencabut alisnya dan yang meminta untuk dicabut, serta yang merenggangkan giginya demi kecantikan yang mengubah ciptaan Allah.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: Berjilbab di Era Media Sosial, Antara Tren dan Ketaatan
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari mereka.” (HR Abu Dawud)
Keempat, meniru gaya hidup wanita kafir wanita yang meniru gaya hidup wanita-wanita non-Muslim dalam hal berpakaian, gaya bicara, hingga gaya hidup yang jauh dari nilai-nilai keislaman, juga merupakan tanda mereka menjauh dari syari’at.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman, Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). (QS Al-An’am [6]: 116)
Tentang hal di atas, Nabi Shallahllahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari mereka.” (HR Abu Dawud)
Baca Juga: Muslimah Cerdas, Merajut Waktu, Mengukir Karya
Dalam hadits lain, Nabi Shallahllahu ‘alaihi wasallam juga mengingatkan dalam sabdanya, “Kamu pasti akan mengikuti jalan-jalan orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga meskipun mereka masuk ke lubang biawak, kamu juga akan mengikutinya.” Para sahabat bertanya, “Apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Siapa lagi kalau bukan mereka.” (HR Al-Bukhari)
Kelima, menyebarkan fitnah dan gosip. Wanita yang suka menyebarkan gosip, fitnah, atau informasi yang tidak benar di media sosial atau lingkungan sekitarnya, menunjukkan ketidakpatuhan terhadap akhlak Islam.
Menyebarkan informasi palsu, bergosip, atau memfitnah adalah tindakan yang tercela dalam Islam, dan wanita yang terlibat dalam hal ini telah melanggar ajaran agama.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman, Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (QS Al-Hujurat [49]: 6)
Baca Juga: Bidadari Dunia, Muslimah yang Diberkahi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Cukuplah seseorang dianggap berdusta jika dia menceritakan semua yang ia dengar.” (HR Muslim). Dalam keterangan lain, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebar fitnah.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Keenam, tidak menunaikan kewajiban shalat dan ibadah. Wanita yang lalai terhadap kewajiban shalat dan ibadah lainnya, serta lebih mementingkan urusan dunia, jauh dari nilai-nilai syari’at.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman, Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS An-Nisa [4]: 103)
Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wata’ala berfirman, Maka celakalah orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai terhadap shalatnya. (QS Al-Ma’un [107]: 4-5)
Baca Juga: Lima Kiat Menjadi Muslimah Penuh Syukur
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Perjanjian antara kita dan mereka adalah shalat, barang siapa yang meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR At-Tirmidzi)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Shalat adalah tiang agama, barang siapa yang menegakkan shalat maka ia menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkannya maka ia merobohkan agama.” (HR Al-Baihaqi)
Ketujuh, mengabaikan peran sebagai istri dan ibu. Wanita modern yang mengabaikan peran pentingnya dalam rumah tangga, seperti tidak mengurus keluarga dan anak-anak dengan baik, juga merupakan ciri yang jauh dari tuntunan Islam.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman, Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Akan tetapi, para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dari istrinya. (QS Al-Baqarah [2]: 228)
Baca Juga: Muslimah dan Dakwah Digital
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya …. Dan wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wanita yang terbaik adalah yang ketika engkau memandangnya membuatmu senang, ketika engkau memerintahnya dia patuh, dan ketika engkau pergi darinya, dia menjaga dirinya dan hartamu.” (HR Abu Dawud)
Semua ciri di atas bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga akhlak, ibadah, serta tanggung jawab sesuai syari’at.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Muslimah Produktif, Kunci Sukses Dunia dan Akhirat