قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)
“Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar [39] 53-54).
Tidak sedikit seorang hamba yang bertanya kepada dirinya sendiri, “Mengapa doa saya tak kunjung dikabulkan?”
Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim
Rusdin S. Rauf, penulis buku Quranic Law of Attraction, mengungkapkan tiga penyebab “mengapa doa kita tak kunjung dikabulkan oleh Allah?”. Salah satu penyebabnya adalah karena menumpuknya dosa kita.
Banyak orang yang mengaku mencintai Allah, padahal dia berbohong. Sebagian manusia telah membohongi dirinya sendiri. Mereka mengaku mencintai Sang Khalik, tetapi shalat sering ditinggalkan. Mengaku dekat dengan Allah, tapi gemar malakukan kemaksiatan. Intinya, pada dasarnya mereka tidak meanaruh rasa cinta kepada Allah.
Sama halnya dengan doa kita yang belum dikabulkan. kita telah membohongi diri kita sendiri. Kita selalu menginginkan doa kita terjawab, tapi setiap hari kita tidak pernah lepas dari gelimang dosa. Kita terus menerus mengingkari-Nya.
Analoginya, bagaimana seseorang dapat memberikan kebaikan pada diri kita, jika setiap kali berjumpa dengannya kita selalu menyakitinya? Mustahil orang tersebut akan menuangkan kebaikannya ke dalam gelas Anda. Justeru, ia akan menjauh. Bahkan ketika berpapasan dengan Anda, ia lebih memilih menghindar dari pada harus melihat tampang Anda.
Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari
Perbuatan-perbuatan dosa kita telah menjadi hijab penghalang antara doa kita dan Allah. Allah, Rabb Yang Maha Suci, tidak menyukai hamba-Nya yang bergelimang kemaksiatan. Dia lebih menyukai hamba-hamba-Nya yang bersih lahir dan batinnya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah menceritakan seorang hamba yang melantunkan doa sambil mengangkat kedua tangannya. Ia berdoa dengan sarat kekhusyuan. Akan tetapi doanya tidak pernah diluluskan oleh Allah Subhana Wa Ta’ala.
Ternyata penyebabnya sederhana sekali, yaitu makanan orang tersebut bersumber dari makanan yang haram.
Mungkin kita perlu mengkritisi kepada diri kita sendiri. “Bagaimana Allah akan menerima permintaan seorang hamba jika ia selalu menyantap makanan yang haram?”
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23] Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran
Apakah itu haram dari bahan makanannya? Atau cara mendapatkan makanannya?
Mari kita sucikan diri kita ketika akan bersujud di hadapan-Nya. Sebelum kita mulai berdoa, periksalah perilaku-perilaku ktia. Tengoklah diri kita. Tanyakan dalam lubuk hati kita yang terdalam, “Sucikah hati saya?” Dengan begitu kita sudah memulai melakukan pendekatan kepada-Nya dengan cara yang benar.
Dalam Shahih Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Seorang hamba akan selalu dikabulkan doanya oleh Allah selagi ia tidak berdoa dengan sesuatu yang berdosa, memutus silaturahim, dan tergesa-gesa.”
Selain menggunungnya dosa kita, ternyata ada dua penyebab lain, yaitu memutus silaturahim dan tergesa-gesa. Yang terakhir ini mengusik hati kita.
Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kembali bertutur, “Orang yang tergesa-gesa adalah mereka yang mengatakan , ‘Saya berdoa kepada Allah tapi tidak dikabulkan’, kemudian ia mengeluh karenanya dan berhenti untuk berdoa.”
Ternyata, selama ini sebagian di antara doa kita sudah ditolak mentah-mentah oleh Allah. Sudah sering kita mendengarkan orang yang mengeluhkan doanya yang tidak jua datang menghampiri.
Jadi, jalan terbaik yaitu mengurutkan terlebih dahulu apa saja faktor yang menyebabkan doa kita tidak terkabulkan. Pahami tata cara berdoa sesuai dengan tuntunan Allah. (T/P09/R2).