Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tunisia dan Maroko Dorong Pengaktifan Uni Arab Maghrib

Syauqi S - Jumat, 2 Maret 2018 - 23:11 WIB

Jumat, 2 Maret 2018 - 23:11 WIB

155 Views ㅤ

worldbulletin.net

Tunisia-300x179.jpg" alt="" width="300" height="179" /> worldbulletin.net

Tunis, MINA – Ketua Parlemen Tunisia Mohamed al-Nasser, Kamis (1/3), bertemu dengan rekan sejabatnya dari Maroko, Habib al-Maliki, untuk membahas berbagai isu yang menjadi perhatian bersama, termasuk pengaktifan Uni Arab Maghrib (AMU).

“Kami membahas sejumlah masalah, yang tidak kalah penting adalah upaya mengaktifkan AMU,” kata al-Nasser kepada wartawan di Tunis setelah pertemuan tersebut.

“Kami masih berkomitmen untuk mengaktifkan perjanjian perdagangan tersebut, yang tetap menjadi keinginan semua orang di kawasan ini,” tambahnya.

Wilayah utama Afrika Utara, wilayah Maghrib termasuk negara-negara Aljazair, Maroko, Tunisia, Libya, dan Mauritania.

Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din

Menurut Al-Nasser, diskusi antara kedua ketua parlemen juga membahas hubungan bilateral dan “sarana untuk meningkatkan kerja sama antara parlemen kita masing-masing.”

Sementara Al Maliki, yang tiba di Tunisia pada hari Rabu untuk kunjungan lima hari, mengatakan, “Penyatuan negara-negara Maghrib adalah pilihan strategis, terutama karena kita tinggal di masa globalisasi dan blok regional.”

Secara formal didirikan pada tahun 1989 di Marrakesh, kota Maroko, AMU bertujuan membangun integrasi – ekonomi dan politik – dari lima negara Maghrib.

AMU merupakan sebuah perjanjian perdagangan yang menghendaki tercapainya persatuan politik dan ekonomi masa depan antar negara-negara Arab Maghrib di Afrika Utara. (T/R11/RS3)

Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok

Miraj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam
Palestina