
Kanselir Jerman Angela Merkel bertemu Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi di Tunis, Jumat (3/3). (Foto: DPA)
Tunis, 5 Jumadil Akhir 1438/4 Maret 2017 (MINA) – Pemerintah Tunisia dan Jerman mengumumkan kesepakatan baru dalam mengatasi migrasi ilegal.
Kesepakatan itu disetujui dalam kunjungan Kanselir Jerman Angela Merkel di Tunis pada hari Jumat (3/3).
Kesepakatan itu muncul setelah terjadi friksi antara kedua negara atas kasus seorang pencari suaka berkebangsaan Tunisia yang disalahkan untuk kasus tabrakan truk di pasar Natal kota Berlin, Jerman, yang menewaskan 12 orang.
Baca Juga: Israel Tembaki Pasukan Penjaga Perdamaian UNIFIL di Lebanon Selatan
Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi pada konferensi pers bersama mengatakan bahwa kesepakatan baru itu akan memuaskan Tunisia dan Jerman.
Dalam dua hari perjalanannya, Merkel sebelumnya telah singgah ke Mesir. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Selain masalah imigrasi, kedua negara juga menyepakati pelatihan kerja untuk warga Tunisia.
Dalam pembicaraan di Tunis itu, Merkel mengumumkan bantuan dana untuk pembangunan sebesar € 250 juta ($ 264 juta).
Baca Juga: Ratusan Demonstran Kepung Gedung Putih, Tuntut Donald Trump Mundur dari Kursi Presiden
“Dana tersebut untuk pembangunan pedesaan, usaha kecil dan menengah, tetapi yang utama untuk pemuda yang membutuhkan pelatihan kerja dan kesempatan kerja,” kata Merkel.
Merkel yang akan menghadapi pemilu pada bulan September mendatang, berada di bawah tekanan untuk mengurangi jumlah pencari suaka yang datang ke Jerman. Negara itu telah menampung lebih dari satu juta migran sejak 2015. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: 21 Anggota Parlemen AS Ajukan Resolusi Akui Genosida Israel di Gaza
















Mina Indonesia
Mina Arabic