Tunis, 15 Syawwal 1436/31 Juli 2015 (MINA) – Menteri Luar Negeri Tunisia, Taieb Baccouche, mendesak Pemerintah Inggris ikut mendorong kembali warga Inggris untuk mengadakan perjalanan wisata ke Tunisia karena situasi keamanan di negara Afrika Utara itu sudah kondusif, sesudah peristiwa penyerangan wisatawan yang menewaskan 38 orang, sebagian besar warga Inggris.
“Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan agar dapat meyakinkan Inggris agar warga Inggis dapat kembali berkunjung ke Tunisia, terutama beberapa anggota parlemen yang belum yakin dengan jaminan keamanan di negara kami,” kata Baccouche dalam konferensi pers Kamis di Tunis.
Ia menambahkan, sejumlah negara yang terpengaruh oleh keputusan Inggris. Tunisia sebelumnya mentargetkan dikunjungi tujuh juta wiosatawan tahun 2015 ini.
Menlu Inggris meminta warganya yang meninggalkan negara Afrika Utara dan memperingatkan mereka agar tidak bepergian ke sana setelah serangan bersenjata terhadap wisatawan di Sousse telah menewaskan 38 orang, sebagian besar warga Inggris. sebagaimana Middle East Monitor (Memo) diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Baccouche meminta perwakilan diplomatik Tunisia untuk mengintensifkan upaya untuk mendorong wisatawan kembali ke Tunisia.
Sebuah delegasi Tunisia termasuk Ketua Parlemen Muhammad Nasser, Menteri Pariwisata Salma Lummi, Menteri Transportasi Mahmoud Bin Ramadhan dan Direktur Kekaisaran Hotel Zahra Idris mengunjungi Inggris beberapa hari lalu dalam upaya untuk menghidupkan kembali kepercayaan kepada Tunisia sebagai tujuan wisata.
Sebelum serangan bersenjata, pemerintah memperkirakan bahwa hampir tujuh juta wisatawan akan mengunjungi Tunisia tahun ini. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah