
Anggota legislatif oposisi Negara Bagian Jammu dan Kashmit melakukan protes yang menuntut dibentuk penyelidikan yudisial atas pembunuhan terhadap warga Kashmir oleh polisi India. (Foto: PTI)
Srinagar, 10 Rabi’ul Akhir 1438/9 Januari 2017 (MINA) – Sebuah perkelahian terjadi di sidang legislatif Negara Bagian Jammu dan Kashmir, India, setelah oposisi menuntut penyelidikan yudisial terhadap pembunuhan warga sipil pada 2016.
Anggota oposisi yang dipimpin oleh Nawang Rigzin Jora dari Konferensi Nasional menyambar mikrofon dari Ravinder Raina, politisi Partai Bharatiya Janata (BJP), di saat memulai pidatonya dalam Sidang Anggaran bersama Ketua Menteri negara bagian Mehbooba Mufti.
Para anggota oposisi menyerbu ke depan untuk menuntut penyelidikan yudisial terhadap pembunuhan warga Kashmir selama lima bulan masa perlawanan Muslim Kashmir yang ingin membebaskan diri dari India. Demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Iran: Kesepakatan Nuklir akan Tercapai jika AS Hentikan Taktik Intimidasi
Tanpa mengindahkan permintaan berulang dari Ketua Dewan Haji Anayat Ali untuk memulihkan ketenangan, para anggota oposisi akhirnya berjalan keluar meninggalkan sidang.
Sementara itu, Mehbooba menuding kelompok oposisi Konferensi Nasional telah mencurangi pemilu dan melahirkan militansi.
“Orang-orang yang menabur benih pemisahan diri (dari India) dengan menuntut plebisit di negara bagian juga mencurangi pemilu tahun 1987 untuk melahirkan militansi,” kata Mehbooba, sebagaimana First Post memberitakan.
Sejak meletusnya peerlawanan rakyat Kashmir terhadap pemerintah India, lebih seratus warga Kashmir yang tewas oleh aparat dalam bentrokan selama lima bulan. Lebih dari 10.000 terluka dan lebih seribu orang yang matanya cedera oleh peluru pelet yang digunakan oleh polisi India. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Partai Netanyahu Ajukan RUU untuk Labeli Qatar sebagai ‘Pendukung Terorisme’
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris, Prancis, dan Kanada Keluarkan Peringatan Keras terhadap Serangan Israel di Gaza