Ankara, 17 Rabiul Awwal 1437/29 Desember 2015 (MINA) – Hubungan Turki dengan Israel dalam lima tahun terakhir dalam situasi memanas.
Turki menegaskan, hubungan mereka tidak akan normal kembali sampai Israel memenuhi tuntutan Turki, juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengatakan, Senin (28/12).
Ankara menghentikan hubungan diplomatik dengan Tel Aviv sejak 2010 lalu, setelah Angkatan Laut Israel menyerbu kapal bantuan Turki ‘Mavi Marmara’ yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, wilayah yang diblokade Israel, demikian Anadolu Agency (AA) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Dalam rangka memulihkan hubungan, Turki menuntut permintaan maaf dari Israel, memberikan kompensasi kepada keluarga korban yang tewas dalam serangan dan terutama sekali pencabutan blokade Israel atas Gaza yang sudah berlangsung selama delapan tahun lebih.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Dalam pernyataannya, Ibrahim Kalin menegaskan bahwa Turki akan menormalkan kondisi hubungan dengan Israel jika ketiga tuntutannya disetujui.
“Turki tidak akan merubah sikap dari situasi ini,” kata Kalin.
Sebelumnya, pada 2013 lalu, Israel memenuhi tuntutan Turki yang pertama. Ketika itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf atas serangan tersebut kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan. Tetapi, Israel belum menyelesaikan masalah ganti rugi yang harus dibayarkan kepada keluarga korban.
Namun demikian, Kalin mengatakan bahwa ada kemajuan dalam hal kompensasi, “Kami tidak akan terus melakukan negosiasi,” ujarnya.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Terkait sikap Turki terhadap Gaza, Kalin mengatakan, posisi Turki tetap pada perjuangan pembebasan, keadilan dan perjuangan kehormatan rakyat Palestina.
“Turki akan terus bersikap solider dengan Palestina,” kata Kalin.
Israel memblokade ketat Jalur Gaza sejak 2007, ketika Gerakan Perlawan Islam Palestina, Hamas, mengambil alih kendali wilayah itu, yang mengakibatkan ekonominya melemah dan Produk Domestik Bruto kawasan itu terpangkas 50 persen. (T/P011/R07)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan