
Menteri Energi Turki, Taner Yildiz (kiri) dan Menteri energi Palestina, Omar Kittaneh (Kanan) (Foto/Worldbulletin)
Ankara, 24 Syawwal 1435/20 Agustus 2014 (MINA) – Turki akan mengirim kapal terapung pembangkit listrik ke Gaza, demikian Taner Yildiz, Menteri Energi Turki, mengatakan Selasa (19/8).
“Dalam waktu sekitar dua-tiga bulan, Turki akan mengirim pembangkit listrik terapung berkapasitas 100 megawattt dari Basra ke lepas pantai Gaza,” kata Menteri Energi Turki pada konferensi pers di Ankara bersama sejawatnya dari Palestina, Omar Kittaneh yang sedang berkunjung ke Turki, seperti dilaporkan Worldbulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Yildiz mengatakan Israel harus mencabut blokade di Jalur Gaza untuk memungkinkan daya listrik dikirim ke daratan terutama kota-kota.
Yildiz mengatakan Israel telah menghancurkan 10 pembangkit energi di Gaza, yang berarti kerugian total 120 megawatt energi untuk Kota Gaza.
Baca Juga: UNIFIL: Israel Lakukan Lebih dari 8.000 Pelanggaran di Lebanon
Menteri Luar Negeri Turki, negara yang punya banyak hubungan khusus dengan Israel, mengatakan, ia yakin sikap Israel terhadap energi di Gaza akan berbeda dari posisi saat ini, karena memiliki akses ke energi adalah masalah kemanusiaan.
Untuk solusi permanen masalah energi Palestina, ucapnya, Palestina harus mendapatkan keuntungan dari ladang gas punyanya sendiri, perusahaan-perusahaan Turki akan ambil bagian dari sekarang di ladang-ladang gas Palestina, untuk penyediaan energi bagi Palestina, kata Yildiz.
Menteri Energi Palestina, Omar Kittaneh, mengatakan, dalam kunjungannya ke Turki ini, Senin lalu ia bertemu dengan perusahaan-perusahaan energi Turki.
Ia merasa sangat senang dengan hasil pertemuan tersebut. Perusahaan-perusahan energi Turki tersebut akan memberikan rencana mereka masing-masing untuk pembangunan sektor energi di Palestina kepada otoritas Turki dalam beberapa hari.
Baca Juga: Trump Puji Prabowo di KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh
Sektor swasta Turki mempunyai kemampuan membangun kapal terapung pembangkit listrik dengan kapasitas 1.000 megawatt, yang produksinya sampai saat ini sudah mencapai tujuh kapal, di antaranya sudah dipergunakan di Irak dan Libanon.
Sementara itu Karadeniz, sebuah perusahaan produsen kapal pembangkit listrik di Turki, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, bahwa mereka telah menerima pesanan dari Otoritas Palestina dan kapal itu akan dikirim dalam waktu 120 hari, setelah persetujuan pemerintah diperoleh.
Perusahaan yang berbasis di Istanbul itu, satu-satunya produsen produsen pembangkit listrik terapung self-propelled di dunia, sebelumnya sudah menjual kapalnya pada Irak dan Lebanon, dengan kapasitas produksi sebesar 1.200 megawatt.
Sebanyak 1,8 juta penduduk Gaza menderita pemadaman selama 20 jam sehari akibat aksi dan serbuan Israel. Pembangkit listrik yang ada di daerah terkepung ini secara teratur dimatikan selama berminggu-minggu karena kekurangan bahan bakar.
Baca Juga: Prabowo Hadiri KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh, Dukung Upaya Perdamaian Gaza
Pihak berwenang Israel dan Palestina pada hari Selasa memperpanjang gencatan senjata lima hari yang membawa jeda dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 2.000 jiwa, sebagian besar dari mereka warga sipil, menurut pejabat Palestina. (T/P010/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ali Larijani: Perlawanan Palestina Selalu Teguh dan Penuh Kemenangan
Baca Juga: Arab Saudi Umumkan Aturan Kesehatan Baru untuk Haji 2026