Turki.jpg">Turki.jpg" alt="Ekonomi Turki" width="314" height="210" />Istanbul. 23 Rajab 1435/22 Mei 2014 (MINA) – Ahli keuangan dan eksekutif bank syariah mengadakan pertemuan di Istanbul untuk membahas pengembangan sistem keuangan Islam di seluruh dunia .
Konferensi kedelapan tersebut diselenggarakan oleh Forum Dunia Islam Ekonomi ( WIEF ) dan Industrialis Independen dan Pengusaha ‘ Association ( MUSIAD ) dengan tema ” Transformasi Keuangan Islam di Turki : Promise of Growth” seperti dilaporkan Global Islamic Finance, dikutip MINA (Mi’raj Islamic News Agency),Selasa (20/5).
Pertemuan akbar itu diikuti para pemodal dan eksekutif dari negara-negara mayoritas Muslim di seluruh dunia untuk berbagi ide tentang peluang pengembangan keuangan Islam dan untuk mewujudkan peluang-peluang tersebut .
Deputi Gubernur, Murat Çetinkaya Bank Sentral Turki mengatakan keuangan Islam adalah pada jalur pertumbuhan , baik secara global maupun di pasar Turki.
Baca Juga: IKAPI Gelar Islamic Book Fair 2025, Catat Agendanya
Çetinkaya mencatat Turki memiliki potensi besar untuk ekspansi sstem keuangan Islam , meskipun sistem keuangan konvensional dapat menimbulkan hambatan untuk itu .
Humayon Dar , seorang ekonom Islam dan presiden Perusahaan EDBIZ yang berbasis di London , mengatakan, Malaysia , Pakistan , Turki berencana untuk membentuk kelompok yang disebut MPT Alliance , yang bertujuan untuk mempromosikan peran Turki di bidang keuangan Islam .
Memperhatikan bahwa Turki menempati urutan ke-12 pada daftar pusat keuangan Islam dunia , Dar mengatakan Iran lead untuk keuangan Islam , diikuti oleh Malaysia , Arab Saudi , Bahrain , Kuwait , Uni Emirat Arab , Indonesia , Sudan , Pakistan dan Qatar .
” Pada akhir 2020 akan ada setidaknya enam negara di dunia dengan sedikitnya 50 persen dari pangsa pasar perbankan dan keuangan Islam , ” tambah Dar . (T/P010/EO2)
Baca Juga: Semangat dan Haru Iringi Pemberangkatan Kloter Pertama Haji dari Surabaya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://global-islamic-finance.com/
Baca Juga: Indonesia Alihkan Ekspor ke Eropa dan Australia Hadapi Tarif Tinggi dari AS
















Mina Indonesia
Mina Arabic