Ankara, 24 Safar 1438/24 November 2016 (MINA) – Tokoh agama Turki menyerukan masyarakat dunia fokus pada Muslim Rohingya di Myanmar dan menegaskan bahwa nasib mereka juga sama dengan penderitaan Muslim di daerah konflik lainnya seperti Suriah.
Prof. Dr. Mehmet Gormez, Kepala Direktorat Urusan Agama Turki, membuat pernyataan dalam pertemuan dengan kepala Arakan Rohingya Union Dr. Wakar Uddin di Ankara, Selasa.
“Di balik asap di Kota Aleppo (Suriah) dekat kita, penderitaan Rohingya di Myanmar tidak terlihat. Seperti kebakaran kemarahan di ibukota banyak negara Islam, umat Islam hanya melihat asap api yang [di Suriah],” kata Gormez.
“Tapi mereka mengabaikan Rohingya, Myanmar, dan Arakan [nama lama untuk Negara Rakhine], di mana ada penderitaan yang lebih besar. Karena kelalaian ini, negara di Myanmar meningkat tekanan pada Muslim,” katanya seperti dilaporkan Anadolu Agency dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dia mengatakan tugas komunitas dunia untuk mengakhiri penindasan Rohingya dan mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengatasi masalah ini sebagai tugas utama.
Didirikan pada tahun 1969, OKI terdiri dari 57 negara anggota adalah sebuah organisasi internasional yang bekerja untuk melindungi kepentingan dunia Islam dalam semangat mempromosikan perdamaian dan harmoni internasional.
Secara terpisah, Gormez mengatakan bantuan kemanusiaan diberikan kepada 16.000 Muslim di Negara Bagian Rakhine selama Ramadhan terakhir; 11.000 hewan kurban yang didistribusikan di antaranya selama Idul Adha.
Rohingya telah melarikan diri berbondong-bondong ke Myanmar sejak pertengahan 2012 setelah kekerasan komunal pecah di Rakhine antara etnis Rakhine Buddha dan Rohingya – dijelaskan oleh PBB sebagai antara kelompok-kelompok minoritas yang paling teraniaya di dunia. (T/P005/R05)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)