Mafraq, Yordania, 5 Rajab 1435/4 Mei 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menerapkan resolusi guna memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Suriah, Ahad (4/5).
“Rezim Suriah tidak mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan, dan PBB tidak melakukan apa pun tentang hal itu,” kata Davutoglu dalam konferensi pers di Kamp Pengungsi Zaatari, kota Mafraq, timur laut Yordania, di tempat diadakannya pertemuan para menteri luar negeri negara-negara tetangga Suriah.
“Ada sekitar 5,5 juta pengungsi di dalam wilyah Suriah dan bantuan kemanusiaan harus diizinkan masuk untuk mereka,” kata Menteri Turki tersebut, demikian Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Davutoglu berharap dari pertemuan negara-negara tetangga Suriah bisa menghasilkan keputusan penting, namun dia mengatakan bahwa Ankara masih mendukung solusi politik untuk krisis Suriah.
Baca Juga: Presiden Aoun: Lebanon Tidak Punya Pilihan Selain Negosiasi dengan Israel
Dia mendesak masyarakat internasional untuk mendukung negara-negara yang menampung para pengungsi Suriah.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh juga menghimbau masyarakat internasional untuk “memikul tanggung jawab” terhadap pengungsi Suriah dan negara-negara yang menampung mereka.
Davutoglu mengatakan, Turki ingin para pengungsi tetap tinggal di Suriah tetapi pemerintahnya tidak dapat menolak mereka yang datang ke wilayah Turki.
Zaatari adalah kamp pengungsi terbesar untuk warga Suriah di Yordania, menampung lebih dari 110.000 pengungsi.
Baca Juga: Wamenlu Anis Matta Dorong Diplomasi Damai di Manama Dialogue 2025
Pertemuan di Yordania itu dihadiri oleh menteri dan pejabat dari Turki, Irak, Libanon dan Mesir, serta Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Antonio Guterres.
Pertemuan ini menyoroti situasi kemanusiaan yang mengerikan bagi pengungsi Suriah di negara-negara tetangga Suriah.
Suriah mengalami pergolakan perang saudara sejak Maret 2011 setelah pemberontakan damai menentang Presiden Bashar al-Assad meningkat menjadi pemberontakan bersenjata, usai tindakan kekerasan pemerintah terhadap demonstrasi anti-rezim.
PBB memperkirakan, sekarang hampir 2,7 juta warga Suriah yang terdaftar di negara-negara tetangga, lebih dari 67.500 dalam proses. (T/P09/EO2).
Baca Juga: Lebanon Tuduh Israel Tanggapi Tawaran Negosiasi dengan “mengintensifkan” Serangan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Perusahaan Senjata Israel Dirikan Cabang Pertama di UEA
















Mina Indonesia
Mina Arabic