Washington, 17 Dzulhijjah 1435/11 Oktober 2014 (MINA) – Amerika Serikat (AS) menyatakan, pemerintah Turki setuju dengan program pelatihan oposisi moderat Suriah sebagai komitmen terhadap koalisi pimpinan AS melawan ISIS.
“Kami sedang mencari tim perencana Departemen Pertahanan untuk perjalanan ke Ankara pekan depan melanjutkan rencana melalui jalur militer,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Utusan Khusus AS untuk koalisi, Jenderal John Allen dan wakilnya Duta Besar Brett McGurk, berada di Ankara untuk bertemu dengan Wakil Kepala Pertahanan Turki Jenderal Yasar Guler dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Harf mengatakan, bantuan kemanusiaan juga termasuk salah satu tema dalam pembicaraan, dan kedua belah pihak berkomitmen menjalin kemitraan kemanusiaan yang akan terus membantu lebih 1 juta warga sipil Suriah dan Irak yang ditampung di Turki.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan kepada wartawan, Kamis, AS mengharapkan Turki memberikan akses kepada pasukan koalisi ke pangkalan udara Turki di Incirlik, dan kesepakatan untuk membantu melatih dan melengkapi pasukan oposisi Suriah yang moderat.
Harf mengatakan, program pelatihan dan perlengkapan bertujuan mendukung oposisi Suriah yang moderat dalam memerangi ISIS, Front Al-Nusra, dan rezim Presiden Bashar Al-Assad.
Sementara itu, ISIS terus mencoba menguasai kota perbatasan Suria, Kobane, dengan kembali ke medan pertempuran setelah serangan udara pimpinan Amerika Serikat (AS) di kota terhenti, BBC melaporkan.
Kobane telah menjadi medan pertempuran utama bagi pasukan ISIS dan Kurdi selama tiga pekan dan mengancam perbatasan Suriah-Turki.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Ada laporan menyebutkan ISIS telah menguasai markas pasukan Kurdi di kota, tapi berita itu dibantah oleh seorang pejabat Kurdi Suriah di sana. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)