Ankara, 21 Shafar 1436/14 Desember 2014 (MINA) – Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc mengatakan pemerintahnya sedang mengerahkan segala upaya untuk memulihkan hubungan dengan negara-negara di sekitar kawasan itu, terutama setelah periode “hubungan dingin” dalam beberapa tahun terakhir.
Arinc juga mengatakan, hubungan Turki dengan Suriah, Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania, Kuwait dan Irak dipengaruhi oleh sejumlah isu politik akhir-akhir ini.
“Terlepas dari itu kita bersahabat dan bersaudara,” tambah Arinc, sebagaimana dikutip Ahram dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Dalam sidang parlemen mengenai anggaran pemerintah untuk 2015, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu dan pemimpin Partai Rakyat Republik Kemal Klijdar Ihsanoglu berdebat tentang hubungan yang tegang antara Turki dan Mesir, di mana Ihsanoglu menuntut mengetahui “alasan sebenarnya” di balik ketegangan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pada 2013 beberapa negara Arab, termasuk Mesir, menarik duta besar mereka ke Turki setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik penggulingan Mesir Muhamad Mursi.(T/R04/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza