Erbil, Irak, 7 Muharram 1436/31 Oktober 2014 (MINA) – Pemimpin Pemerintahan Daerah Kurdi, Irak, Massoud Barzani mengatakan, Turki dan Amerika Serikat (AS) menyetujui pejuang Kurdi Irak, Peshmerga, masuk ke Kobane di Suriah, dekat perbatasan Turki.
Barzani mengatakan dalam pernyataan tertulis, akses pasukan Peshmerga ke Kobane tidak mungkin ada tanpa persetujuan Turki, Anadolu Agency yang diktuip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Barzani berbicara setelah tentara Peshmerga berangkat Rabu pagi (29/10) untuk berjuang bersama pejuang Kurdi di Kobane, melawan kelompok ISIS.
“Pembicaraan bilateral dan trilateral yang intensif diadakan antara AS, Turki dan regional Kurdi untuk mengatur akses bagi pasukan Peshmerga. Setelah pembicaraan, Turki secara resmi memberitahu kami bahwa mereka akan mendukung,” katanya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Gelombang pertama pasukan Peshmerga mendarat di Bandara GAP Turki, dari Bandara Internasional Erbil Rabu pagi, kemudian ditempatkan di distrik Suruc, provinsi perbatasan Sanliurfa, Turki.
Sebuah konvoi truk terpisah yang membawa persenjataan berat mereka juga memasuki Turki pada Rabu melalui perbatasan penyeberangan Habur di provinsi tenggara Sirnak.
“Kami tidak akan ragu-ragu mengirim lebih banyak pasukan Peshmerga jika kondisi di medan pertempuran berubah atau ada permintaan pasukan lebih lanjut, kami akan menyetujuinya lagi,” kata Barzani.
Pertempuran untuk menguasai kota strategis Kobane antara pejuang ISIS dan kelompok bersenjata Kurdi telah berkecamuk sejak pertengahan September, ketika ISIS masuk Kobane.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Diperkirakan 1,5 juta pengungsi Suriah, termasuk sekitar 190.000 dari Kobane, sedang ditampung di kamp-kamp di Turki setelah mengungsi menghindari pertempuran.
Pemerintah Turki telah mendesak masyarakat internasional, termasuk PBB, untuk menciptakan zona larangan terbang dan tempat yang aman bagi para pengungsi di dalam wilayah Suriah dekat perbatasan Turki. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata