Ankara, MINA – Kementerian Luar Negeri Turki mengecam keputusan blok pimpinan Arab Saudi yang memasukkan Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS) ke daftar terorisme, World Buletin melaporkan, Sabtu (25/11).
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat (24/11) malam, Kementerian menyebut langkah Saudi dan aliansi sebagai keputusan ‘menyedihkan’ yang diambil atas dasar ‘tuduhan tak berdasar’.
“Sebagai ketua Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), kami menganggap keputusan ini sebagai kesalahan serius, yang menyuguhkan lingkungan anti-Islam,” ujarnya.
Kementerian meminta blok Arab tersebut untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka dan ‘memberikan penghormatan yang pantas’ kepada IUMS.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Blok Arab yang dipimpin Saudi, termasuk Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain mengumumkan langkah akhir pada Rabu, dengan mengatakan pihak mereka menambahkan dua entitas dan 11 individu ke daftar teroris.
Penambahan tersebut mencakup dua organisasi nonpemerintah yang berbasis di Doha, Qatar: Dewan Islam Internasional (IIC) dan IUMS yang dipimpin oleh ulama terkemuka Mesir, Sheikh Yusuf al-Qaradawi.
Keempat negara tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa entitas yang ditambahkan ke daftar hitam tersebut merupakan “organisasi teroris yang bekerja untuk mempromosikan terorisme melalui eksploitasi wacana Islam, yang mereka gunakan sebagai sampul untuk melakukan berbagai aktivitas teroris”.
“Ke-11 individu tersebut telah melakukan berbagai operasi teroris yang mendapat dukungan Qatar secara langsung,” kata pernyataan tersebut – yang disiarkan oleh kantor berita Saudi, Mesir, dan Bahrain.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pada Juni, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar, menuduh Doha mendukung kelompok teroris di kawasan tersebut.
Namun, Qatar membantah tuduhan tersebut dan menggambarkan upaya isolasi itu melanggar hukum internasional. (T/R11/RI-1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata