Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki Kecam Blok Saudi Masukan Organisasi Ulama Internasional ke Daftar Teroris

Syauqi S - Ahad, 26 November 2017 - 10:49 WIB

Ahad, 26 November 2017 - 10:49 WIB

149 Views ㅤ

Raja Salman dan Recep Tayyip Erdogan (Foto: Istimewa)

Raja Salman dan Tayyip Erdogan (Foto: Istimewa)

Ankara, MINA – Kementerian Luar Negeri Turki mengecam keputusan blok pimpinan Arab Saudi yang  memasukkan Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS) ke daftar terorisme, World Buletin melaporkan, Sabtu (25/11).

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat (24/11) malam, Kementerian menyebut langkah Saudi dan aliansi sebagai keputusan ‘menyedihkan’ yang diambil atas dasar ‘tuduhan tak berdasar’.

“Sebagai ketua Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), kami menganggap keputusan ini sebagai kesalahan serius, yang menyuguhkan lingkungan anti-Islam,” ujarnya.

Kementerian meminta blok Arab tersebut untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka dan ‘memberikan penghormatan yang pantas’ kepada IUMS.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Blok Arab yang dipimpin Saudi, termasuk Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain mengumumkan langkah akhir pada Rabu, dengan mengatakan pihak mereka menambahkan dua entitas dan 11 individu ke daftar teroris.

Penambahan tersebut mencakup dua organisasi nonpemerintah yang berbasis di Doha, Qatar: Dewan Islam Internasional (IIC) dan IUMS yang dipimpin oleh ulama terkemuka Mesir, Sheikh Yusuf al-Qaradawi.

Keempat negara tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa entitas yang ditambahkan ke daftar hitam tersebut merupakan “organisasi teroris yang bekerja untuk mempromosikan terorisme melalui eksploitasi wacana Islam, yang mereka gunakan sebagai sampul untuk melakukan berbagai aktivitas teroris”.

“Ke-11 individu tersebut telah melakukan berbagai operasi teroris yang mendapat dukungan Qatar secara langsung,” kata pernyataan tersebut – yang disiarkan oleh kantor berita Saudi, Mesir, dan Bahrain.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Pada Juni, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar, menuduh Doha mendukung kelompok teroris di kawasan tersebut.

Namun, Qatar membantah tuduhan tersebut dan menggambarkan upaya isolasi itu melanggar hukum internasional. (T/R11/RI-1)

Miraj News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
MINA Sport
Dunia Islam
Asia
Internasional