Ankara, MINA – Kementerian Luar Negeri Turki pada Selasa (20/3) mengecam keras komentar Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) mengenai operasi Turki di Suriah.
Dalam pernyataan tertulis, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy mengatakan, pernyataan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed Al Nahyan “tidak dapat dipahami dan tidak menunjukkan niat baik.”
Dia juga mengatakan, operasi militer yang sedang berlangsung di Suriah bagian barat laut bertujuan menghilangkan ancaman teror terhadap Turki. Demikian World Bulletin yang melaporkan.
Ia menambahkan, dukungan Turki untuk persatuan politik Suriah dan pelestarian integritas teritorialnya adalah upaya untuk memastikan perdamaian abadi dan stabilitas di Suriah. Itu sebagai bentuk dan tanggung jawab Turki yang menampung 3,5 juta pengungsi Suriah.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dia mengatakan Turki mempertahankan hubungan historis dan manusiawi yang luar biasa dengan dunia Arab, negaranya peduli tentang perdamaian, keamanan dan stabilitas di negara-negara Arab, Turki juga memberikan dukungan kuat untuk penyebab umum dunia Islam, terutama Al-Quds (Yerusalem).
“Namun Uni Emirat Arab membuat pernyataan penghinaan tentang sejarah Turki dan hubungannya dengan dunia Arab,” kata Aksoy.
Dia menyoroti pentingnya menangani masalah regional melalui solidaritas daripada hasutan, terutama karena kawasan ini mengalami masa kritis.
Turki memulai operasi pada 20 Januari untuk membersihkan kelompok Kurdi dari Afrin, Suriah di tengah ancaman yang muncul dari wilayah tersebut.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pekan lalu, pasukan pendukung Turki membebaskan kota Afrin yang merupakan tempat persembunyian utama milisi Kurdi sejak 2012. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata