Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki-Libya Perbarui Komitmen Kesepakatan Maritim 2019

Rudi Hendrik - Selasa, 13 April 2021 - 13:26 WIB

Selasa, 13 April 2021 - 13:26 WIB

5 Views

Ankara, MINA – Turki dan Libya pada Senin (12/4) memperbarui komitmen mereka terhadap kesepakatan maritim kontroversial yang ditandatangani pada 2019, ketika Perdana Menteri Libya Abdulhamid Dbeibah melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Ankara.

Dbeibah dipilih awal tahun ini melalui dialog antar-Libya yang didukung PBB untuk memimpin negara itu menuju pemilihan umum nasional pada Desember 2021.

Pemerintahnya menggantikan dua administrasi saingan yang berbasis di Tripoli dan timur negara itu, Nahar Net melaporkan.

Di bawah kesepakatan 2019 yang disepakati oleh Ankara dan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli, Turki mengklaim hak yang lebih besar atas wilayah Mediterania yang luas, tetapi ditentang oleh negara lain termasuk Yunani.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

“Mengenai perjanjian yang ditandatangani oleh negara kami, terutama perjanjian maritim, kami tegaskan kembali bahwa perjanjian itu berlaku,” kata Dbeibah usai berbicara dengan Erdogan.

Pemimpin Turki itu mengatakan, kesepakatan 2019 “mengamankan kepentingan nasional dan masa depan kedua negara”.

“Hari ini kami menegaskan kembali komitmen kami untuk masalah ini,” kata Erdogan.

Kedua pemimpin juga menandatangani serangkaian kesepakatan sebelum konferensi pers di Ibu Kota.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Perdana Menteri Libya mengatakan, perusahaan Turki akan memainkan “peran penting dalam rekonstruksi Libya mengingat pengalaman panjang mereka ketika bekerja di Libya.”

Dbeibah menambahkan bahwa kedua negara akan segera bekerja menuju “perjanjian perdagangan bebas.”

Turki dan GNA telah menandatangani perjanjian militer di samping kesepakatan batas maritim yang memberi Ankara lebih banyak hak untuk mengeksplorasi energi di Mediterania pada November 2019.

Dukungan militer Ankara ke GNA selama serangan oleh pemimpin militer Khalifa Haftar membantu mengubah gelombang perang mendukung Pemrintah Tripoli.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Erdogan mengatakan, Turki akan memperkuat “solidaritas dan kerja sama” dengan Libya.

“Kami akan terus memberikan semua jenis dukungan kepada Pemerintah Kesepakatan Nasional seperti yang kami lakukan untuk pemerintah sah sebelumnya,” tambah pemimpin Turki itu.

Dia mengatakan bahwa mulai Selasa (13/4), Turki akan memberi Libya 150.000 dosis vaksin virus Corona, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Libya telah terperosok dalam konflik sejak pemberontakan yang didukung NATO tahun 2011 yang menggulingkan dan membunuh penguasa veteran Moammar Gadhafi.

Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah

Tetapi pada Oktober tahun lalu, kedua belah pihak menandatangani gencatan senjata sebelum proses yang dipimpin PBB melihat pemerintahan transisi baru dipasang pada Februari. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Julani Sampaikan Pidato Kemenangan

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Dunia Islam
Asia
Asia
Internasional