Mevlut Cavusoglu berbicara pada pertemuan tentang Rohingya di sidang Majelis Umum PBB ke-74, New York. Demikian Anadolu melaporkan, dikutip MINA.
“Kami meminta Bangladesh untuk mengalokasikan tanah seperti yang kami lakukan untuk para pengungsi Suriah di Turki, yang merupakan kamp-kamp terbaik di dunia,” kata Cavusoglu.
Dia juga mengatakan, krisis Rohingya adalah salah satu tragedi paling mengerikan di dunia dan Turki sangat memuji peran yang diambil Bangladesh dalam menangani sejumlah besar pengungsi Rohingya.
Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai kelompok yang paling teraniaya di dunia, menghadapi ketakutan yang terus meningkat sejak puluhan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah melarikan diri dari Myanmar dan menyeberang ke Bangladesh setelah pasukan Myanmar melancarkan penumpasan terhadap komunitas Muslim minoritas pada Agustus 2017.
“Kami percaya bahwa masyarakat internasional juga harus berbuat lebih banyak untuk berbagi beban Bangladesh dalam mengurangi masalah kamp-kamp pengungsi Rohingya,” ujar Cavusoglu.
Menurutnya,sejak awal krisis, Turki telah memprioritaskan masalah ini dalam agenda internasional dan mendukung para pengungsi dengan bantuan kemanusiaan baik di Bangladesh maupun Myanmar.
Cavusoglu juga mengatakan Turki berharap Myanmar mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk kembalinya Rohingya secara sukarela, aman dan bermartabat.(L/R03/B05)
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas