Ankara, 4 Muharram 1437/17 Oktober 2015 (MINA) – Pesawat tempur Turki, Jumat (16/10) waktu setempat, dikabarkan menembak jatuh sebuah pesawat drone (pesawat tanpa awak) tak dikenal di dekat perbatasan Turki-Suriah setelah melanggar ruang udara Ankara.
“Pesawat yang belum dapat ditentukan dari mana, telah ditembak jatuh oleh sejumlah jet patroli perbatasan Turki sesuai dengan aturan, setelah gagal mengindahkan tiga peringatan,” kata Staf Jenderal Turki dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip kantor berita setempat Anadolu.
Ditambahkan dalam pernyataan itu bahwa Angkatan Bersenjata Turki telah melakukan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam kerangka aturan pelibatan (rules of engagemet).
Militer dan pemerintah tidak merinci peringatan seperti apa yang dikeluarkan, juga tidak menentukan negara mana pemilik pesawat tersebut. Kantor berita lokal, Dogan, menyebut drone ditembak jatuh di Provinsi Kilis.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Menteri Luar Negeri Turki Feridun Sinirlioglu mengatakan drone itu jatuh sekitar dua mil di dalam wilayah Turki. “Kami belum bisa menetapkan siapa pemilik drone, tapi kami berhak atas itu karena masuk dalam wilayah Turki,” katanya.
Drone tersebut memiliki ukuran dan bentuk yang sama dengan pesawat pengawas kecil yang digunakan oleh Rusia. Sumber-sumber militer di Beirut dan Ankara mengatakan ada kemungkinan bahwa itu milik militer Rusia.
Namun, Rusia dengan keras menampik pesawat nirawak itu terkait dengan Moskow. Kremlin menyatakan semua jet dan drone mereka telah kembali dengan selamat ke pangkalan di Suriah setelah menyelesaikan misi.
Akan tetapi gambar foto dari bangkai pesawat tak berawak yang beredar di media, termasuk kantor berita Anadolu, menunjukkan drone tersebut adalah Orlan 10 buatan Rusia atau replikanya.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Analis keamanan mengatakan drone yang ditembak jatuh oleh Turki itu adalah sama dengan jenis drone yang ditembak jatuh oleh militer Ukraina pada Mei 2014. Moskow, hingga saat ini, dituding terlibat menyokong pemberontak di wilayah timur Ukraina.
Turki telah memperingatkan Moskow, setelah beberapa pesawat tempur negara itu melanggar wilayah udara Ankara awal bulan ini, tidak akan menolerir setiap bentuk pelanggaran kedaulatan Ankara. (T/P022/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan