Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki Tunggu Alokasi Lahan untuk Bangun Kamp Pengungsi Rohingya

Syauqi S - Selasa, 24 Oktober 2017 - 12:54 WIB

Selasa, 24 Oktober 2017 - 12:54 WIB

226 Views ㅤ

Pengungsi Muslim Rohingya di Bangladesh (Anadolu Agency)

Pengungsi Muslim Rohingya di Bangladesh. (Anadolu Agency)

Ankara, MINA – Turki telah mengumpulkan sumbangan lebih dari 80 juta lira (Rp284 miliar) sejak tahun 2012 untuk membantu komunitas Rohingya yang teraniaya di Negara Bagian Rakine, Myanmar.

“Lebih dari 60 juta lira telah dikumpulkan sampai saat ini. Bulan Sabit Merah Turki juga mengumpulkan lebih dari 20 juta lira,” kata Mehmet Gulluoglu, kepala Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki, Senin (23/10).

Dia mengatakan Turki masih menunggu alokasi lahan di Bangladesh untuk mendirikan sebuah kamp untuk pengungsi Muslim Rohingya, World Bulletin melaporkan.

Sejak 25 Agustus, lebih dari 603.000 Rohingya telah menyeberangi perbatasan dari Rakhine ke Bangladesh, menurut laporan terbaru badan migrasi PBB, Senin (23/10).

Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas

Para pengungsi tersebut lari untuk menyelamatkan diri dari operasi militer dan aksi gerombolan Buddhis Myanmar yang membunuh orang, wanita dan anak-anak, menjarah rumah dan membakar desa Rohingya.

Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dalam operasi tersebut.

Diluncurkan pada 11 September, “Rakhine Weeps, Turkey Lends Hand”, sebuah kampanye kemanusiaan oleh AFAD, Bulan Sabit Merah Turki, dan Turkish Religious Foundation (TDV) telah mengumpulkan sumbangan untuk Muslim Rohingya.

Gulluoglu mengatakan rakyat Turki, di samping pemerintah, terlibat aktif dalam kampanye bantuan kemanusiaan itu.

Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris

Orang dapat menyumbangkan 10 lira Turki (Rp40 ribu) dengan mengetik “ARAKAN” (nama lama Rakhine) dalam sebuah pesat singkat (SMS) dan mengirimkannya ke 2868 atau melalui transfer bank, Gulluoglu mengingatkan.

Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai komunitas yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi kekerasan yang meningkat sejak puluhan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012. (T/R11/B05)

Miraj News Agency (MINA)

Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Asia
Internasional
Wapres RI Ma'ruf Aamiin menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-44 dan ke-45 di Vientiane, Laos, Rabu (9/10/2024) (Foto: Setwapres RI)
Asia
Asia
Internasional