Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turkiye Ubah Museum Jadi Masjid

sri astuti - Selasa, 7 Mei 2024 - 13:14 WIB

Selasa, 7 Mei 2024 - 13:14 WIB

37 Views

Istanbul, MINA – Presiden Turki Recep Toyyib Erdogan hari Senin (6/5) secara resmi kembali mengubah bekas museum di Istanbul menjadi masjid, empat tahun setelah pemerintahnya menetapkan situs tersebut sebagai rumah ibadah Muslim, meskipun ada kritik dari Yunani.

Pada masa Bizantium, lokasi itu digunakan sebagai gereja, yang dikenal sebagai Kariye dalam bahasa Turki. Kemudian pada masa Ottoman, lokasi itu digunakan sebagai masjid, dan pada 1945 dirubah menjadi museum.

Perubahan status museum menjadi masjid dilakukan pada 2020 silam. The New Arab melaporkan.

Seperti Hagia Sophia, yang merupakan gereja selama berabad-abad dan kemudian menjadi museum, Chora telah beroperasi sebagai museum selama beberapa dekade sebelum diperintahkan diubah menjadi masjid. Namun, peresmian resmi Chora sebagai masjid tertunda karena strukturnya kemudian mengalami restorasi.

Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan

Erdogan pada hari Senin memimpin upacara pembukaan Chora serta bangunan lain yang baru saja dipugar dari ruang konferensi di kompleks istananya di Ankara.

“Semoga ini membawa keberkahan,” kata Erdogan dalam acara yang disiarkan televisi tersebut.

Museum yang terletak di dekat tembok kota kuno Istanbul ini terkenal dengan mosaik dan lukisan dindingnya yang rumit. Bangunan ini dibangun pada abad keempat, meskipun bangunannya mulai terlihat seperti sekarang pada abad ke-11 hingga ke-12.

Bangunan ini berfungsi sebagai masjid pada masa pemerintahan Ottoman sebelum diubah menjadi museum pada tahun 1945.

Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok

Yunani mengkritik keputusan pemerintah Turki yang mengembalikan bangunan tersebut menjadi masjid, dan menuduh Ankara “menghina karakter” Situs Warisan Dunia lainnya.

Keputusan untuk mengubah Hagia Sophia dan Chora kembali menjadi masjid dipandang sebagai langkah yang bertujuan mengkonsolidasikan basis dukungan konservatif dan keagamaan dari partai berkuasa Erdogan di tengah kemerosotan ekonomi.

Pada tahun 2020, Erdogan bergabung dengan ratusan jamaah untuk salat pertama di Hagia Sophia dalam 86 tahun, menepis kritik internasional dan menyerukan agar monumen tersebut disimpan sebagai museum. Sebanyak 350.000 orang mengambil bagian dalam salat di luar bangunan tersebut.

 

Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Asia
Internasional
Internasional
Internasional
Kolom