Istanbul, MINA – Turkiye pada hari Kamis (30/6) mengonfirmasi kasus virus cacar monyet pertama di negara itu.
“Cacar monyet terdeteksi pada salah satu pasien kami. Pasien berusia 37 tahun, dan memiliki defisiensi imun,” kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca di Twitter, demikian dikutip dari Anadolu.
Ia mengatakan, saat ini pasien dalam isolasi, dan saat pelacakan kontak tidak menemukan kasus lain.
“Seperti yang kita ketahui, penyakit ini ditularkan bukan melalui droplet pernapasan, tetapi melalui kontak fisik yang dekat,” ujarnya.
Baca Juga: Rusia Inginkan Perdamaian Jangka Panjang dengan Ukraina
Organisasi Kesehatan Dunia sedang mempertimbangkan apakah akan menyatakan cacar monyet sebagai keadaan darurat global, yang akan memberikan perbedaan yang sama dengan pandemi virus corona dan memerlukan tanggapan global.
Cacar monyet ditularkan ke manusia melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi, atau dengan bahan yang terkontaminasi virus. Gejalanya bisa dimulai dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri punggung, dan nyeri otot sebelum ruam muncul di kulit.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, cacar monyet kemungkinan lebih luas daripada angka resmi yang ditunjukkan dan mendesak kewaspadaan.
“Penularan dari orang ke orang sedang berlangsung dan kemungkinan diremehkan,” katanya. (T/R7/RS3)
Baca Juga: Albanese, Pelapor Khusus PBB Kecam Pembersihan Etnis Israel di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 14 Anggota Kongres AS Serukan Pembebasan Mahasiswa Columbia Aktivis Palestina