Ankara, MINA – Menteri Luar Negeri Tukiye Mevlut Cavusoglu mengatakan, negaranya tidak akan meninggalkan dukungan untuk Palestina meski kini memulihkan hubungan dengan Israel.
“Kami tidak menyerah pada perjuangan Palestina,” kata Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu seperti dikutip Middle East Monitor, Kamis (18/8).
Israel dan Turkiye mengumumkan normalisasi penuh hubungan Rabu (17/8). Perjanjian ini dirilis oleh kantor Perdana Menteri Israel Yair Lapid.
Perjanjian tersebut juga tentang penunjukan kembali duta besar dan konsul untuk Tel Aviv dan Ankara.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Pembaruan hubungan dengan Turkiye merupakan aset ekonomi penting bagi warga Israel. Kami akan terus bertindak dan memperkuat status internasional Israel di dunia,” kata Lapid, menurut pernyataan itu, setelah percakapan dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Ankara, pada gilirannya, mengatakan, keputusannya untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Israel tidak berarti bahwa Turkiye akan meninggalkan dukungannya untuk Palestina.
Hubungan antara Turkiye dan Israel memburuk setelah serangan oleh pasukan komando Israel di kapal Mavi Marmara yang terdaftar di Turki di perairan internasional pada Mei 2010.
Sembilan warga Turki di kapal tewas dan satu lagi meninggal karena luka-lukanya kemudian.
Kapal itu berlayar menuju Jalur Gaza sebagai bagian dari Freedom Flotilla untuk memberikan bantuan kemanusiaan di wilayah yang diblokade oleh Israel. Pada saat itu, Ankara menarik duta besarnya dari Tel Aviv. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)