Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TV Berkonten Dakwah Masih Berpeluang Peroleh Rating Tinggi

Rendi Setiawan - Senin, 4 September 2017 - 14:15 WIB

Senin, 4 September 2017 - 14:15 WIB

2301 Views

Produser Trans Tv, Muhammad Ikhwan. (Foto: MINA)

Produser Trans Tv, Muhammad Ikhwan. (Foto: MINA)

Bogor, MINA – Konten dakwah di media televisi terbilang masih sangat terbuka lebar untuk memperoleh rating tinggi di tengah persaingan dengan konten-konten melankolis dan percintaan, demikian dikatakan oleh Produser Trans Tv Muhammad Ikhwan.

“Sebetulnya konten-konten dakwah masih sangat terbuka lebar untuk bisa masuk ke media televisi, meskipun saat ini masih banyak sinetron-sinetron yang menampilkan konten kesedihan atau percintaan,” ujar Ikhwan pada Kuliah Umum di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah, Bogor, Senin (4/9).

Dalam Kuliah Umum bertajuk “Peran Media Televisi untuk Dakwah”, Ikhwan mengungkapkan, dalam sebuah survei yang diambil dari 11 kota besar di Indonesia menunjukkan, 96 persen dari masyarakat Indonesia masih menyukai menonton televisi ketimbang berselancar di dunia internet.

“Ini cukup wajar mengingat para penikmat televisi kebanyakan adalah kalangan menengah ke bawah, sementara penikmat internet adalah kalangan menengah ke atas. Tapi saya pikir lima sampai 10 tahun media televisi akan kurang diminati,” katanya.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Menurut data Dewan Pers tahun 2011, di Indonesia ada 14 televisi nasional dan 380 televisi lokal. Dari 14 televisi nasional itu, kata Ikhwan, rating tertinggi masih dipegang oleh konten drama seri, diikuti entertainment kemudian film.

“Meski demikian, walaupun konten dakwah  tidak akan pernah bisa mengungguli konten seri atau bahkan film sekali pun, masih memiliki peluang lebar untuk mendulang rating tinggi di media pertelevisian,” ujarnya.

Ikhwan kemudian mencontohkan siaran televisi dengan membawa konten dakwah yang sukses di pasaran, yaitu Para Pencari Tuhan yang tayang setiap Bulan Ramadhan. Menurut Ikhwan, konten dakwah hanya perlu dikemas lebih menarik.

“Ini contoh saja. Walaupun Para Pencari Tuhan itu masih masuk kategori sinetron, tapi di sana ada dakwahnya. Ini membuktikan konten dakwah masih punya peluang, tinggal bagaimana kita mengemasnya agar terlihat lebih menarik,” tandasnya. (L/R06/RI-1)

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Khadijah
Indonesia
Kolom
Indonesia