Cileungsi, Bogor, MINA – Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) mengadakan pendidikan penanggulangan bencana gempa di lingkungan Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor pada Ahad (13/10).
Acara ini diikuti oleh santri dan santriwati Ponpes Al Fatah, Mahasiswa STAI Al Fatah serta masyarakat yang ada di sekitar pesantren.
Imam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur dalam sambutannya mengatakan, bencana gempa bumi terjadi akibat adanya maksiat, maka salah satu cara untuk menghindarinya dengan menjauhi maksiat.
“Menghindari gempa dengan memperbanyak sedekah, membaca Al-Quran, rajin shalat, dan banyak membaca istighfar,” ujarnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Sementara itu Muhammad Arsyad Ridho Ketua UAR Korwil Khusus cabang Cileungsi sekaligus Ketua Pelaksana Simulasi Gempa menjelaskan kepada MINA, kegiatan simulasi gempa ini merupakan kegiatan yang penting sekali, karena bagian dari salah satu kesiapan, terutama untuk mempersiapkan tim yang kuat, tangguh dan betul-betul siap ketika terjadi bencana.
Ridho mengatakan, tujuan lainnya diadakannya simulasi ini adalah untuk meratakan pengetahuan masyarakat tentang kebencanaan di wilayah sekitar, baik dari siswa, mahasiswa, maupun masyarakat di lingkungan pesantren, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dan meningkatkan kewaspadaan sekalipun bencana tidak diharapkan, tapi ikhtiar diperlukan.
“Program ke depan setelah adanya pendidikan penanggulangan gempa ini, Insya Allah kita juga akan mengadakan pendidikan penanggulangan bencana lainnya, seperti kebakaran, gunung meletus dan tsunami,” tambahnya.
UAR merupakan lembaga kemanusiaan di lingkungan Jama’ah Muslimin yang telah banyak mengirim relawannya ke daerah-daerah bencana seperti Tsunami dan Gempa Aceh, Gempa Padang, Merapi, Banjir Jakarta, Tsunami Pangandaran, juga bencana akibat konflik di Poso dan lain-lain. (L/LM/Ast/RI-1)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Mi’raj News Agency (MINA)