Washington, MINA – Uni Emirat Arab (UEA) akan mulai mengajarkan tentang Holocaust di kelas sejarah di sekolah dasar dan menengah di seluruh negeri, kata kedutaan negara di AS.
Kedutaan tidak memberikan perincian tentang kurikulum dan otoritas pendidikan di Emirates, sebuah federasi tujuh syekh, tidak segera mengakui pengumuman tersebut pada hari Senin (9/1).
Namun, pengumuman itu muncul setelah UEA menormalisasi hubungan dengan Israel pada 2020 sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Nahar Net melaporkan.
“Setelah (hashtag)AbrahamAccords yang bersejarah, (UEA) sekarang akan memasukkan Holocaust dalam kurikulum untuk sekolah dasar dan menengah,” kata Kedutaan dalam tweet, mengacu pada kesepakatan normalisasi yang juga melibatkan Bahrain dan akhirnya Maroko. juga mengakui Israel.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Duta Besar Deborah E. Lipstadt, Utusan Khusus AS untuk memantau dan memerangi antisemitisme, memuji pengumuman tersebut dalam cuitannya sendiri.
“Pendidikan Holocaust sangat penting bagi umat manusia dan terlalu banyak negara, terlalu lama, terus meremehkan Shoah karena alasan politik,” tulis Lipstadt, menggunakan kata Ibrani untuk Holocaust. “Saya memuji UEA untuk langkah ini dan mengharapkan yang lain segera menyusul.”
Pengumuman tersebut muncul menjelang pertemuan yang direncanakan dari Kelompok Kerja Forum Negev di Abu Dhabi pekan ini, yang berkembang dari normalisasi. Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh pejabat dari Bahrain, Mesir, Israel, Maroko, UEA, dan AS. Mesir secara diplomatis telah mengakui Israel selama beberapa dekade.
Holocaust melihat Nazi Jerman secara sistematis membunuh 6 juta orang Yahudi Eropa selama Perang Dunia II. Israel yang didirikan pada tahun 1948, menjadi surga bagi orang Yahudi setelah Holocaust. Israel memberikan kewarganegaraan otomatis kepada siapa pun keturunan Yahudi. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)