New York, MINA – Uni Emirat Arab dan China hari Selasa (3/1) menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB setelah Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir memasuki halaman Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki di tengah peringatan kerusuhan.
Dewan diperkirakan akan menggelar sidang pada hari Kamis (5/1), kata para diplomat, Anadolu Agency melaorkan.
Kunjungan tersebut menuai kecaman keras di seluruh dunia, dengan AS, sekutu terdekat Israel, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas perkembangan terakhir.
“Kami sangat prihatin dengan setiap tindakan sepihak yang berpotensi memperburuk ketegangan, justru kami ingin melihat yang sebaliknya terjadi,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
”Amerika Serikat berdiri teguh untuk pelestarian status quo bersejarah sehubungan dengan situs suci di Yerusalem,” ujarnya.
Dia menambahkan, setiap tindakan sepihak yang melemahkan status quo tidak dapat diterima.
Bagi umat Islam, Al Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia. Orang Yahudi mengklaim daerah itu Temple Mount, dengan mengatakan itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Itu menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. (T/R7/P2)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka