Abu Dhabi, MINA – Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA), Ahad (24/7) mengkonfirmasi tiga kasus baru virus monkeypox atau cacar monyet, menjadikan total jumlah kasus di negara itu menjadi 16, Anadolu Agency melaporkan.
“Kami menyarankan anggota masyarakat untuk mengikuti tindakan pencegahan yang tepat & tindakan pencegahan yang cermat saat bepergian dan selama pertemuan,” kata Kementerian Kesehatan UEA dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menambahkan, otoritas kesehatan mengambil semua tindakan yang diperlukan, seperti penyelidikan, pemeriksaan kontak dan tindak lanjut serta mendesak masyarakat untuk mengambil informasi dari sumber resmi dan menghindari rumor yang beredar.
UEA mencatat kasus pertama virus cacar monyet pada 24 Mei 2022. Virus tersebut telah menginfeksi hampir 16.000 orang di 72 negara.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Sabtu (23/7) menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global, tingkat kewaspadaan tertinggi untuk suatu penyakit.
“Saya telah memutuskan bahwa wabah cacar monyet global merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,” kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers.
“Penilaian WHO adalah bahwa risiko cacar monyet adalah moderat secara global dan di semua wilayah, kecuali di kawasan Eropa di mana kami menilai risikonya tinggi,” tambahnya.
Peningkatan kasus telah terlihat sejak Mei di luar Afrika Barat dan Tengah yang penyakit ini telah lama mewabah.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Cacar monyet dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh, lesi kulit, atau permukaan mukosa internal, seperti di mulut atau tenggorokan, tetesan pernapasan dan benda yang terkontaminasi, menurut WHO. (T/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)