Abu Dhabi, MINA – Media Amerika Bloomberg mengungkapkan bahwa United Emirates Arab (UEA) secara resmi telah mengajukan permintaan untuk membeli pesawat F-35 canggih dari Amerika Serikat.
Menurut Shehab News Agency yang dikutip MINA pada Sabtu (26/9), permintaan tersebut diajukan tak lama setelah menandatangani kesepakatan untuk “menormalkan” hubungan dengan “Israel” awal September ini.
Bloomberg mengutip seorang pejabat Amerika Serikat (AS) yang mengetahui masalah tersebut, yang identitasnya tidak diungkapkan, menunjukkan bahwa UEA mengajukan permintaannya hanya satu minggu setelah penandatanganan perjanjian dengan Israel.
Namun pejabat-pejabat Kementerian Pertahanan AS dan Kementerian Luar Negeri AS, menahan diri dari membuat pernyataan apa pun mengenai adanya “kesepakatan senjata potensial” ini. Hanya mengindikasikan jaminan yang menjaga “keunggulan militer kualitatif” Israel atas negara-negara Arab, sebagaimana kebijakan luar negeri AS.
Baca Juga: Dipecat Microsoft, Ibtihal Dapat Tawaran Kerja Dari Pengusaha Kuwait
Sebelumnya pada Rabu, Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman, mengatakan, UEA tidak akan mendapatkan pesawat jenis ini selama tujuh tahun.
Perusahaan Penyiaran Israel mengatakan, Rabu, bahwa Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengadakan pembicaraan di Washington, Selasa lalu, dengan mitranya dari AS Mark Esper dan asisten senior Presiden AS Jared Kushner.
Ini mengindikasikan bahwa pembicaraan itu berkaitan dengan memastikan keunggulan kualitatif militer Israel di wilayah Timur Tengah.
Media Israel melaporkan UEA ingin membeli pesawar F-35 dari Amerika Serikat setelah menandatangani perjanjian normalisasi hubungannya dengan Israel.
Baca Juga: Menlu Sugiono: Indonesia Bersedia Berikan Perawatan Medis untuk Warga Palestina
Sementara AS bersikap. Israel tetap menjadi satu-satunya negara di kawasan tersebut yang memperoleh F-35.
Pada 15 September, UEA dan Bahrain menandatangani dua perjanjian normalisasi dengan Israel di Gedung Putih, di bawah naungan Amerika. (T/cha)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden: Iran Tidak Akan Mundur dengan Pencapaian Nuklirnya dan Tolak Ancaman AS