Jakarta, MINA – Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) akan menyelenggarakan The First International Conference on Strategic and Global Studies (ICSG) pada 30 November ini di Pusat Studi Jepang, Kampus UI, Depok.
Kegiatan yang bertema Strengthening Sustainable Development Goals toward A World Peace Order akan menghadirkan sejumlah narasumber yakni Kepala SKSG UI, Dr. H. Muhammad Luthfi Zuhdi, M.A., Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia (RI), Retno Lestari Priansari Marsudi, S.I.P., L.L.M., dan Dekan Fakulta Teologi dari Universitas Istanbul, Turki, Prof. Dr. Murteza Bedir dan Dekan sekaligus Guru Besar bidang Perbandingan dan Politik Internasional dari S. Rjaratnam School of International Studies (RSIS), Singapura, Dr. Joseph Chin Yong Liow.
Dalam keterangan pers yang diterima MINA, Sabtu (18/11), konferensi internasional ini juga akan menyelenggarakan kompetisi penulisan jurnal ilmiah (Call of Papers) untuk sejumlah tema yakni Islamic Finance (Ekonomi Syariah), National Security (Keamanan Nasional), National Resilience (Ketahanan Nasional), dan Gender Issues (Isu-Isu Gender), serta Sustainable Regional (Pembangunan Kawasan Secara Berkelanjutan).
Tema-tema lainnya yang juga diangkat dalam Call of Papers ini ialah Global and Regional Issues (Isu-isu dunia dan kawasan, Peace and Conflict Resolution (Perdamaian dan Resolusi konflik),Youth and Leadership (Pemuda dan kepemimpinan), serta Social, Culture, Religion, and Humanities (sosial, budaya, agama, dan kemanusiaan).
Baca Juga: Cuaca Jakarta Selasa Ini Mendung, Berpotensi Hujan Ringan
Adapun karya tulis ilmiah yang telah lolos seleksi akan dipublikasikan di jurnal terindeks Scopus/ Thomson Reuters Publication, konferensi internasional ICSGS UI, dan Jurnal Strategic and Global Studies (Studi Strtejik dan Global).
Dewasa ini, isu-isu stratejik dan global telah menjadi percakapan sehari-hari. Diskusi terkait masalah-masalah keamanan, pertahanan, intelijen, dan terorisme misalnya, tidak hanya menggunakan pendekatan studi-studi keamanan nasional dan ketahanan nasional, tetapi juga dapat menggunakan pendekatan studi-studi gender, agama, regional, dan juga perdamaian.
Sama seperti studi-studi kawasan dan dinamika politik di Timur Tengah yang bisa saja digunakan untuk mempelajari pendekatan kawasan, gender, dan sosial secara berkelanjutan, atau pun pendekatan studi perkotaan. Konferensi ini mendiskusikan berbagai macam tema seputar isu-isu stratejik dan global sebagai kontribusi untuk mewujudkan keterturan dan perdamaian dunia. (R/R09/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Tunanetra Internasional