Ulama India" width="287" height="243" /> Riyadh, 13 Jumadil Awwal 1436/4 Maret 2015 (MINA) – Dr. Zakir Naik Ulama Muslim terkenal dari India menerima salah satu penghargaan paling bergengsi dari Raja Salman Arab Saudi dalam sebuah upacara di Hotel Riyadh, Arab Saudi, Ahad (3/1) kemarin.
“Islam merupakan satu-satunya agama yang dapat membawa perdamaian ke seluruh umat manusia,” kata Dr Naik dalam biografi video yang ditayangkan pada acara tersebut, seperti dilaporkan On Islam dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Raja Salman memberikan penghargaan pada acara King Faisal International Prize (KFIP) 2015 dalam lima kategori. KFIP memberikan penghargaan bagi karya-karya luar biasa baik dari individu maupun lembaga dari berbagai negara di dunia.
Kelima kategori itu: Layanan Islam, Studi Islam , Bahasa dan Sastra, Kedokteran, dan Ilmu Pengetahuan. Hadiah dari Raja Salman kepada para penerima penghargaan terdiri dari sertifikat tulisan tangan Raja Arab, medali emas 24 karat seberat 200 gram, dan cek sebesar 200.000 dolar (sekitar 2,5 miliar rupiah).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Upacara secara khusus dipimpin oleh Raja Saudi yang baru Salman, dihadiri oleh para menteri, anggota keluarga kerajaan, pejabat senior pemerintah, akademisi dan ulama. Penghargaan bergengsi juga telah diberikan kepada sejumlah besar ulama dan organisasi di seluruh dunia.
Dari Afrika Selatan, Syaikh Ahmed Deedat telah menerima hadiah dari Raja Faisal tahun 1986 untuk kategori layanan luar biasa terhadap Islam.
Universitas Al-Azhar juga mendapat penghormatan penghargaan serupa sebagai lembaga terkemuka tingkat internasional oleh Raja Faisal tahun 2013.
Dr Umer Chapra, Penasihat Ekonomi Senior Badan Moneter Arab, menerima bergengsi hadiah Raja Faisal dalam kategori kontribusi untuk Ekonomi Islam, tahun 1990.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dari Nigeria, Syaikh Ahmad Lemu, Ketua Dewan Pembina di Komisi Kantor Islamic Relief, juga menerima penghargaan bergengsi tahun 2014. (T/P005/Imt/P4)
Mi’raj News Islamic Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata