ULAMA NIGERIA: MUSLIM NIGERIA KONTRA BOKO HARAM

Ulama Nigeria Ahmed Abdul Malik (kanan) menerima cendera mata dari Ketua Seminar Kepemimpinan Umat Islam, H. Supriyatna (kiri), Sabtu 14 Maret 2015 di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara. (Foto: Rudi/MINA)
Ulama Ahmed Abdul Malik (kanan) menerima cendera mata dari Ketua Seminar Kepemimpinan Umat Islam, H. Supriyatna (kiri), Sabtu 14 Maret 2015 di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara. (Foto: Rudi/MINA)

Jakarta, 23 Jumadil Awwal 1436/14 Maret 2015 (MINA) – Menyikapi konflik di negaranya, ulama Nigeria Ahmed Abdul Malik mengatakan, Nigeria tidak ada yang pro dengan kelompok pejuang bersenjata .

“Mayoritas Muslim Nigeria jelas kontra dengan Boko Haram. Boko Haram jelas teroris, tidak ada yang pro, kelompok yang membunuh siapa saja, termasuk orang Islam dan membom masjid, kan jelas,” kata Ahmed kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) usai acara seminar di Jakarta, Sabtu (14/3).

Ulama yang lama tinggal di Indonesia dan menjadi dosen di Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) itu menjelaskan, Nigeria adalah negara Islam terbesar di benua Afrika, lebih besar dari Mesir dengan penduduk 175 juta jiwa. Menurutnya paling tidak ada 90 juta Muslim di negara Afrika Barat itu.

“Orang Islam di Nigeria mengerti bahwa ada plot, ada kekuatan di belakang Boko Haram, bukan kelompok Islam, buktinya mereka membunuh siapa saja. Boko Haram adalah kelompok teroris di Nigeria yang dilawan oleh umat Islam dan pemerintah,” ujar Ahmed.

Sementara itu, terkait pemilu Nigeria yang akan dilaksanakan, ulama yang fasih berbahasa Indonesia itu mengungkapkan, tidak ada partai politik khusus orang Islam, semuanya partai nasional.

“Presiden sekarang adalah seorang Kristen, tapi ada kemungkinan besar calon presiden Nigeria ke depan adalah seorang Muslim. Menang bukan karena Muslim-nya, tapi karena programnya yang jelas,” katanya.

Menurutnya, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan kemungkinan besar akan kalah dalam pemilu, tapi bukan karena dia beragama Kristen, melainkan karena kegagalannya selama lima tahun memerintah.

Dan Ahmed menganalisa, jika nanti presidennya seorang Muslim, kebijakan pemerintah terkait menghadapi kelompok Boko Haram jelas akan berubah.

Ahmed mengungkapkan, rakyat Nigeria merasa presiden sekarang kurang tegas dan tidak serius melawan Boko Haram, kecuali akhir-akhir ini.

“Tapi rakyat Nigeria mengerti ini untuk politik (jelang pemilu), agar semua menganggap Presiden sangat serius melawan Boko Haram. Jika calon presiden (Jenderal Muhammadu) Buhari menang, jelas akan mampu menghadapi Boko Haram dengan cara yang sangat lembut dan halus,” jelasnya.

“Jika pemerintah tidak serius, maka Boko Haram terlihat sangat perkasa sekali. Sebenarnya pemerintah yang kurang serius, bukan Boko Haram yang kuat,” pungkasnya. (L/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.