Jakarta, MINA – Ratusan ulama muda Muhammadiyah dalam Kongres Ulama Muda Muhammadiyah (KUMM) mengimbau kepada seluruh umat Islam agar mendahulukan tabayyun untuk menghindari hoax.
“Menghimbau umat Islam agar selektif dan menggunakan prinsip tabayyun dalam menyampaikan berita, karena menyebar berita bohong/hoax adalah dosa besar dan pelakunya dapat dikategorikan fasiq,” kata pernyataan yang dikeluarkan pada penutupan KUMM, Rabu (31/1).
Pimpinan Komisi yang membidangi isu hoax/berita bohong, Arif Hidayat mengatakan, hoax tidak hanya terbatas pada berita bohong.
“Glorifikasi (melebihkan-lebihkan sesuatu hingga terkesan hebat), hiperbola adalah bagian dari irisan hoax,” katanya.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Ulama muda dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jepang tersebut mengkritik pemerintah agar dalam kasus ini tidak hanya melakukan represif.
“Kedepankan dulu literasi media, kemudian persuasif sebelum kita masuk melakukan represif,” tegasnya.
Kongres Ulama Muda Muhammadiyah (KUMM) diselenggarakan sejak Senin (29/1) di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, dan resmi ditutup hari ini, Rabu (31/1).
Kongres yang dihadiri oleh lebih dari 150 Ulama Muda Muhammadiyah yang menjadi pengasuh Pondok Pesantren dan dai-dai muda serta berasal dari 120 Pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Setidaknya ada empat isu besar yang dibahas dalam kongres tersebut, di antaranya mengenai korupsi atau politik uang, hoax, Sumber Daya Alam dan Persatuan dan Nasionalisme. (L/P3/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga