Bandung, 15 Dzulqa’dah 1436/30 Agustus 2015 (MINA) – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) KH Yakhsyallah Mansur mengingatkan, umat Islam di manapun berada agar mewujudkan persatuan serta menjauhi perpecahan, sebab perpecahan hanya akan mendatangkan adzab Allah.
“Perpecahan yang ditimbulkan karena pertarungan politik, perebutan kekuasaan yang kadang sampai menimbulkan peperangan antarumat Islam, hanya akan melemahkan kaum Muslimin itu sendiri,” ujar Imaam Yakhsyallah Mansur di hadapan ribuan umat pada Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jawa barat di Pondok Pesantren Al-Fatah Tanjungsari, Sumedang, Bandung, Ahad (30/8).
Ia menambahkan, perpecahan di dalam tubuh kaum Muslimin bukanlah takdir yang tidak mungkin dihindari. Tetapi lebih pada akibat dari kesalahan umat Islam itu sendiri tidak mau bersatu.
“Agama tauhid Islam ini adalah agama yang satu, maka jangan sampai kita berpecah belah di dalamnya dan hanya merasa bangga dengan kelompoknya masing-masing,” ujarnya, seraya menyampaikan surat Al-Mukminun ayat 52 dan 53.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Untuk itu, Imaam Yakhsyallah Mansur mengajak umat Islam bersatu dalam satu jama’ah, dengan meningkatkan iman dan amal sholeh, serta aktif dan penuh kesungguhan memperjuangkan kalimah Allah, ujarnya pada tabligh bertema “Menyongsong Masa Depan Khilafah dengan Penguatan Iman, Ilmu, dan Amal, Ukhuwwah Islamiyyah dan Uswah Rasulullah SAW”.
Sementara itu KH Masthuro Ibnu Mu’in dalam tausiyahnya mengatakan, perbuatan memecah belah umat merupakan perilaku orang-orang musyrik, dan itu harus dhindari.
Ia menyebutkan Surat Ar-Ruum ayat 31 dan 32 yang isinya mengingatkan kaum Muslimin agar menjauhi perbuatan orang-orang musyrik, yaitu mereka yang memecah belah agama menjadi beberapa golongan.
Tampil sebagai pembicara lainnya adalah H.Abdurrahman Sony Sugema,MBA, Apep Yuman Pratamana,MT, dan Waly Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jawa Barat, Munif Nasir. (L/ags/P4)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)