Sukabumi, 17 Ramadhan 1438/13 Juni 2017 (MINA) – Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) menggelar milad ke 14 di Gedung Sekolah Calon Perwira (SECAPA) Sukabumi, Selasa (13/6), yang juga dihadiri Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo dam Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Rektor UMMI, Dr. Sakti Alamsyah menyebut bahwa di hari ulang tahunnya yang ke 14 ini, UMMI berusaha untuk memberikan dampak positif bagi pendidikan Indonesia.
“Alhamdulillah, hari ini Universitas Muhammadiyah Sukabumi atau disingkat UMMI memasuki usia yang ke 14. Kami selaku rektor UMMI ingin memberikan yang terbaik untuk pendidikan Indonesia,” kata Dr. Sakti dalam sambutannya.
Menurut Dr. Sakti, pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami kemajuan. Untuk itu, pihaknya akan mempertahankan atau bahkan meningkatkan tren positif yang sudah dicapai UMMI.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Pendidikan di Indonesia terus berkembang. UMMI ingin memberikan yang terbaik. Banyak penghargaan yang sudah dicapai, dan kami akan tingkatkan kebanggaan itu,” ujarnya.
Sementara Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH. Haedar Nashir memandang bahwa milad ke 14 UMMI harus dijadikan sebagai momentum kebangkitan umat Islam.
“Ini adalah salah satu dari sekian banyak momentum untuk meningkatkan kebangkitan umat,” ujarnya.
Menurut Haedar, penghargaan yang dicapai UMMI selama 14 tahun itu menjadi bukti shohih bahwa umat Islam menjadi garda terdepan dalam meningkatkan taraf mutu pendidikan.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
“Kita saksikan ada dr. Soetomo yang mendirikan rumah sakit di Surabaya tahun 1924. Kemudian ada Ir. Djuanda yang menginisiasi Deklarasi Djuanda berujung pada kekuatan kemaritiman Indonesia. Tokoh ini adalah tokoh muslim,” jelas Haedar.
Hadir pada kesempatan itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan sejumlah pimpinan pusat dan cabang Muhammadiyah serta ribuan tamu undangan. (L/R06/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)+
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas