Pekanbaru, MINA – Menengarai masifnya peredaran narkoba dan perilaku seks bebas, termasuk penyebaran penyimpangan seksual LGBTQ, Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) berinisiatif membuat sejumlah program penanganan dan rehabilitasi.
Rektor UMRI Saidul Amin mengatakan telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi. Program ini sekaligus untuk menjaga identitas dan marwah Riau sebagai Bumi Melayu.
“Masalah LGBT dan rehabilitasi narkoba itu sudah lama kita bicarakan dengan Pak Gubri (Gubernur Riau Syamsuar) dan ini merupakan upaya dari UMRI dan Muhammadiyah untuk turut serta membantu pemerintah Provinsi Riau menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada,” ujarnya seperti dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Senin (26/12).
Dalam forum kajian subuh di Masjid Baitul Hikmah Komplek Kampus UMRI, Jalan Tuanku Tambusai Ujung, Kota Pekanbaru, Ahad (25/12), Saidul Amin mengatakan program rehabilitasi dan pencegahan ini nantinya akan melibatkan program studi Psikologi Islam UMRI.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Ikhtiar ini kata dia sejalan dengan prinsip organisasi Muhammadiyah yang bertujuan untuk mencerahkan bangsa dan mencerdaskan semesta terutama di Bumi Lancang Kuning.
“Sebab kita dari Muhammadiyah punya prinsip mencerahkan bangsa dan mencerdaskan semesta itulah program yang bisa kita lakukan,” jelasnya.
“Nanti akan kita bicarakanlah dengan tim teknis dari Pak Gubri, mana yang bisa dari kami dan mana yang bisa dibantu oleh pemerintah provinsi. Sebab menyelesaikan masalah besar ini tidak bisa sendiri-sendiri kita mesti bersama-sama,” imbuhnya.
Sebelumnya Gubernur Riau, Syamsuar mengajak seluruh pihak untuk sama-sama mengatasi permasalahan LGBT, penggunaan narkoba dan perilaku seks bebas yang masif di lingkungan generasi muda. (R/R5/RI-1)
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah
Mi’raj News Agency (MINA)