Jakarta, 8 Rabiul Akhir 1438/7 Januari 2017 (MINA) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, Ujian Nasional (UN) di pedalaman masih berbasis kertas dan pensil.
“UN di wilayah-wilayah pedalaman masih menggunakan kertas pensil, itu karena keterbatasan infrasruktur,” tutur Mendikbud Muhadjir di gedung Kemendikbud Senayan Jakarta, Jumat (6/1).
Muhadjir mengatakan, dalam laman resmi InfoPublik yang dikutip MINA, pihaknya menargetkan pelaksanaan UN berbasis kertas hanya sekitar 20 persen saja. Sisanya menggunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Penggunaan UNBK menurutnya bertujuan untuk efesiensi dan memperkecil kecurangan. “Sekolah jangan membangun paradigma curang, karena banyak pihak yang terlibat dalam proses kecurangan tersebut,” katanya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Hingga saat ini, tambahnya, sekolah siap untuk UNBK baru sekitar 12.023 sekolah. Sementara jumlah sekolah yang ikut sebanyak 97.645 unit sekolah. Jumlah sekolah yang akan menyelenggarakan UNBK akan diumumkan pada 15 Januari 2017 mendatang.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut, kami akan melakukan pengadaan sebanyak 40.000 unit komputer. Pengadaan komputer tersebut akan dilakukan pada akhir Januari. Selain itu, juga dilakukan sistem berbagi sumber daya. Sekolah yang tidak memiliki komputer, bisa menumpang di sekolah lain,” tutupnya. (T/R09/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun