Yerusalem, MINA – Warga Yerusalem menyerukan partisipasi dan mobilisasi yang luas dalam kampanye “Fajar Agung” untuk hari Jumat, (30/12) di halaman Masjid Al-Aqsa.
Menurut PIC, undangan tersebut menekankan pentingnya partisipasi yang besar dalam penyelenggaraan salat Subuh dan Jumat, di Masjid Al-Aqsa. Menanggapi penodaan masjid oleh pemukim, dan upaya untuk memaksakan fakta Yudaisasi baru.
Tokoh Yerusalem dan Palestina menyerukan kepada orang-orang Yerusalem, Tepi Barat dan semua warga yang berada di daerah yang diduduki, untuk berkumpul di masjid yang diberkati, dan untuk mengintensifkan kehadiran di sana untuk melindunginya dari para pemukim.
Juru bicara Hamas untuk kota Yerusalem, Muhammad Hamadeh menekankan, Masjid Al-Aqsa adalah garis merah, dan pihaknya tidak akan membiarkan siapa pun melanggarnya.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
“Mengubah status quo di Al-Aqsa akan menimbulkan perlawanan besar-besaran dari seluruh wilayah Palestina, seperti yang sebelumnya berkobar dengan pertempuran “Saif Al-Quds” dan konfrontasi lain ketika musuh merambah Yerusalem dan Al-Aqsa,” katanya.
“Dan harga posisi yang menegaskan pendudukan bahwa Al-Aqsa adalah bahaya merah, dan tidak boleh tetap berada di lingkaran penargetan,” lanjut Hmadeh.
Dia menekankan peran penting negara-negara Arab dalam memutuskan hubungan dengan pendudukan Israel dan menghentikan normalisasi dengannya, yang mendorongnya untuk melanjutkan agresi secara besar-beasaran.
Masjid Al-Aqsa menghadapi banyak bahaya, akibat meningkatnya serbuan pemukim selama hari raya Yahudi dan pelaksanaan ritual Talmud yang menodai alun-alunnya.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Departemen Wakaf di Yerusalem mengatakan, sekitar 50.000 pemukim menyerbu Masjid Al-Aqsa yang diberkati pada tahun 2022, yang merupakan yang tertinggi sejak serangan pemukim ke Al-Aqsa dimulai. (T/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza