Jenewa, 25 Muharram 1438/26 Oktober 2016 (MINA) – Juru bicara UNHCR William Spindler mengatakan, pemulangan pertama pengungsi Myanmar dari Thailand mulai berlangsung pada Selasa (25/10) dengan memulangkan sebuah keluarga sebagai percontohan repatriasi, dari kamp Tham Hin di provinsi barat Thailand di Ratchaburi ke wilayah Tanintharyi Myanmar.
Demikian diberitakan M’raj Islamic News Agency (MINA) yang mengutip di laman UNHCR.
Splinder menyampaikan di konferensi pers di Palais des Nations di Jenewa, Selasa, (25/10), telah menyediakan informasi tentang kondisi di tempat tujuan mereka.
“Staf kami juga menjadi tempat bertanya untuk informasi mengenai pemulangan berdasarkan keputusan yang sudah diambil. Transportasi pemulangan dikoordinasikan antara kedua pemerintah, UNHCR dan IOM,” kata pernyataan itu.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
WFP memberikan bantuan uang tunai untuk tiga bulan pertama berupa makanan. Bantuan reintegrasi lebih lanjut akan diberikan oleh pihak berwenang Myanmar, UNHCR dan lembaga lainnya di tempat.
Selagi proses perdamaian berlanjut di Myanmar, ia berharap hasil percobaan repatriasi minggu ini akan membantu repatriasi pengungsi-pengungsi lainnya.
Thailand saat ini menjadi rumah bagi 103.300 pengungsi Myanmar, yang tinggal di sembilan kamp di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar, yang terutama sekali berasal dari Karen, Karen, Birma dan Mon etnis.
Pengungsi pertama tiba di sana pada awal 1980 setelah melarikan diri dari konflik etnis di selatan-timur Myanmar. Kejadian ini memicu terjadinya masalah pengungsi yang terus berlarut-larut di Asia. (T.P004/P2)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)