Dhaka, MINA – Badan Pengungsi PBB UNHCR melaporkan, para pengungsi Rohingya di Bangladesh membutuhkan bantuan segera guna mengatasi krisis yang semakin meningkat.
Badan tersebut menyerukan komunitas internasional untuk memperbarui komitmennya terhadap hampir satu juta pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar ke negara tetangga Bangladesh.
Pekan ini menandai enam tahun sejak lebih dari 700.000 pria, wanita, dan anak-anak Rohingya yang sebagian besar beragama Islam bergabung dengan ratusan ribu lainnya yang sudah berlindung di Bangladesh. Laporan UNHCR, Selasa (22/8).
Kondisi kemanusiaan di pemukiman pengungsi terbesar di dunia ini memburuk, dan tantangan seputar krisis yang berkepanjangan ini terus meningkat, lanjut laporan.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Dana bantuan yang menipis tajam memaksa para pekerja kemanusiaan untuk fokus hanya pada kebutuhan kemanusiaan yang paling kritis.
Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan dampaknya seperti meningkatnya angka malnutrisi, pekerja anak, dan kekerasan berbasis gender, lanjutnya.
Para pemangku kepentingan internasional akan mempunyai kesempatan untuk meningkatkan dukungan dan komitmen terhadap Rohingya di Forum Pengungsi Global di Jenewa pada bulan Desember mendatang.
Pada pertengahan Agustus, pendanaan untuk Rencana Respon Bersama untuk Krisis Kemanusiaan Rohingya berjumlah kurang dari sepertiga dari total dana yang diajukan sebesar $876 juta (senilai Rp13,4 triliun). (T/RS2/P2)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Mi’raj News Agency (MINA)