Jenewa, MINA – Lembaga Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) menagih komitmen mitra internasional untuk membantu warga Rohingya, di tengah memburuknya keamanan di Myanmar dan ketidakpastian pendanaan.
Dilansir dari Dhaka Tribune, Sabtu (31/8), UNCHR mengatakan, saat ini yang paling penting adalah menyelamatkan nyawa pengungsi Rohingya.
Saat dunia memperingati tujuh tahun eksodus pengungsi Rohingya dalam skala besar, Badan Pengungsi PBB tersebut menyerukan untuk mendukung dan melindungi hampir satu juta warga Rohingya yang ditampung oleh Bangladesh, dan membantu mengamankan solusi guna mengakhiri penderitaan mereka.
“Kami menyerukan solidaritas berkelanjutan dari komunitas internasional melalui dukungan keuangan yang konsisten sehingga pengungsi Rohingya pada akhirnya dapat dipulangkan ke Myanmar dengan rasa aman, bermartabat, dan hak penuh,” kata Juru Bicara UNHCR Babar Baloch di Jenewa pada pengarahan harian yang memperingati tujuh tahun krisis bagi pengungsi Rohingya.
Baca Juga: Jadi Presiden, Kasus Trump Ditutup Sementara
Juru bicara tersebut mengatakan, para pengungsi membutuhkan bantuan segera dan bantuan untuk membangun masa depan. Sebanyak 52% pengungsi berusia di bawah 18 tahun. Banyak yang lahir di suaka atau menghabiskan tahun-tahun pertama mereka di kamp pengungsian.
“Pada tahun 2024, lembaga-lembaga kemanusiaan mengajukan permohonan bantuan sebesar $852 juta untuk membantu sekitar 1,35 juta orang, termasuk pengungsi Rohingya dan warga Bangladesh di komunitas sekitar. Permohonan ini masih belum didanai secara memadai,” katanya.
Kekurangan dana sangat menghambat upaya kemanusiaan untuk membantu para pengungsi dan tuan rumah di Bangladesh.
Akibatnya, jatah makanan telah dikurangi pada paruh pertama tahun 2024. Pusat-pusat kesehatan menghadapi kekurangan tenaga medis, peralatan khusus, dan obat-obatan. Kualitas air telah menurun, yang menyebabkan peningkatan kolera dan hepatitis. Pelatihan kejuruan serta peluang untuk memperoleh penghasilan telah berkurang. []
Baca Juga: Biden dan Harris Ucapkan Selamat kepada Trump
Mi’raj News Agency (MINA)