Dubai, MINA – Uni Emirat Arab (UEA) telah mencatat rekor jumlah kasus virus corona harian keempat berturut-turut sejak pandemi dimulai, melaporkan 1.963 kasus pada hari Sabtu (2/1).
Kasus baru yang tercatat dalam 24 jam terakhir membuat total kasus negara Teluk itu tercatat menjadi 211.641.
UEA juga melaporkan tiga kematian baru, sehingga jumlah total kematian akibat COVID-19 menjadi 674. UEA melaporkan 1.856 kasus baru pada hari tahun baru dan lebih dari 1.700 pada 30 dan 31 Desember. Demikian MEMO melaporkan, Senin (4/1).
Arab Saudi, yang memiliki jumlah kasus COVID-19 tertinggi yang tercatat di antara enam anggota Dewan Kerjasama Teluk, melaporkan 137 kasus baru pada 1 Januari. Ini telah mencatat total 362.878 kasus.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Pada November lalu, raksasa farmasi AS Pfizer dan perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech adalah yang pertama mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan vaksin untuk COVID-19 yang dikatakan 90 persen efektif dalam mencegah virus dalam analisis efikasi sementara pertamanya.
Vaksin tersebut telah mendapatkan persetujuan darurat di beberapa negara. Pada bulan Desember, otoritas agama tertinggi di UEA, Dewan Fatwa telah mengeluarkan keputusan yang mengizinkan vaksin virus corona bagi umat Islam meskipun mengandung Gelatin Babi.
Fatwa tersebut muncul di tengah kekhawatiran yang berkembang di antara banyak Muslim bahwa mengkonsumsi produk babi adalah haram (dilarang) bahwa vaksin COVID-19 mengandung gelatin babi, bahan vaksin umum yang bertindak sebagai penstabil untuk memastikan vaksin tetap efektif selama penyimpanan dan transportasi. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon