Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uni Eropa Dukung Pemulihan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi

Rana Setiawan - Rabu, 22 September 2021 - 07:53 WIB

Rabu, 22 September 2021 - 07:53 WIB

6 Views

Jakarta, MINA – Kamar Dagang dan Bisnis Eropa di Indonesia (EuroCham) bersama dengan Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menyelenggarakan Dialog Investasi “Pemulihan Ekonomi Pasca-Pandemi; Menarik Investasi melalui Reformasi Struktural,” Selasa (21/9).

Dialog virtual ini bertujuan untuk saling berbagi pandangan tentang rencana pemulihan pasca pandemi di Indonesia dan Uni Eropa. Acara ini juga memberikan informasi mengenai reformasi strukstural dan peluang investasi di Indonesia, khususnya bagi investor Eropa, guna menyeimbangkan pengendalian COVID-19 serta meminimalisir dampak ekonomi.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket mengatakan, Uni Eropa sangat mendukung Indonesia dalam upaya meningkatkan investasi, khususnya di masa pemulihan pasca pandemi COVID-19.

“Kami menyambut baik kembalinya investasi asing langsung di Indonesia dan berharap forum dialog ini dapat menciptakan keselarasan antara investor dengan Pemerintah sebagai regulator,” ungkapnya.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Piket menjelaskan, Uni Eropa telah meluncurkan NextGenerationEU, program pemulihan senilai €800 miliar atau sekitar 13,3 kuadriliun rupiah guna mendukung investasi dan reformasi yang akan membantu membangun kembali Eropa pasca COVID-19.

Elemen utama dari program ini mencakup dukungan untuk transisi hijau dan transformasi digital. Ditambah dengan anggaran jangka panjang Uni Eropa, hal tersebut akan menjadi stimulus terbesar yang pernah dibiayai di Eropa, dengan total lebih dari €2 triliun.

Program yang disetujui Dewan Eropa pada tahun 2020 ini diharapkan mampu mengubah perekonomian, menciptakan peluang dan lapangan kerja dengan menjadikan Eropa yang lebih hijau, lebih digital, dan lebih tangguh.

Menteri Investasi Republik Indonesia/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam sambutannya melalui rekaman video mengungkapkan, di tengah pandemi, pemerintah Indonesia telah mampu melakukan penyesuaian dan strategi dalam rangka mempertahankan ekonomi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi termasuk di dalamnya investasi.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

“Hal itu dibuktikan dari pertumbuhan ekonomi kita pada kuartal kedua, tumbuh 7,07% kontribusinya yang pertama dari konsumsi 57% dan dari investasi 31%. Pada kuartal kedua pertumbuhan investasi sebesar 8,3 %,” jelasnya.

Pada kuartal kedua tahun 2021, lanjut dia, Indonesia menargetkan investasi sebesar 900 triliun dan sudah terealisasi sebesar 49,6%. “Dari 49,6% tersebut, foreign direct investment 50,5% artinya kepercayaan dunia kepada Indonesia perlahan mulai ada perbaikan. Dapat dilihat pada kuartal pertama, Swiss masuk pada lima besar negara yang melakukan investasi di Indonesia dan pada kuartal kedua Belanda masuk pada urutan ketiga.

“Kami yakinkan bahwa kolaborasi harus dibangun baik antara investor maupun dengan BUMN, pengusaha-pengusaha nasional dan UMKM. Inilah yg menjadi titik penting dalam pembangunan ekosistem investasi khususnya di Indonesia sekarang,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Ketua EuroCham Julien Steimer yang mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memitigasi dampak COVID-19 dan mendorong iklim investasi untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik di tengah pandemi.

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

“Kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk menjawab tantangan pemulihan ekonomi saat ini, sangat dibutuhkan. Perusahaan Eropa di Indonesia siap mendukung pemerintah dalam melakukan reformasi dalam meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, lanjut Steimer, EuroCham telah mempublikasikan Lembar Rekomendasi 2021 untuk mempercepat pemulihan dan memperkuat fondasi ekonomi Indonesia. Dokumen tersebut mencakup berbagai sektor yang mencerminkan pengalaman dan pandangan pelaku usaha Eropa di Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan kemudahan berusaha

Géraldine Mahieu, Plt. Direktur Investasi, Pertumbuhan dan Reformasi Struktural di Ditjen Ekonomi dan Keuangan (ECFIN) Komisi Eropa, menegaskan NextGenerationEU akan memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan PDB di Eropa. Reformasi struktural yang termasuk dalam rencana juga dapat memiliki dampak jangka panjang yang signifikan.

Pada kesempatan yang sama juga digelar diskusi panel dengan menghadirkan Indra Dharmawan, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro, Kementerian Investasi/BKPM yang menjelaskan tentang reformasi struktural dalam investasi di Indonesia, Brago Adijaya Putranto, Marketing Manager Kawasan Industri Terpadu Batang yang menjelaskan beragam peluang investasi di daerah tersebut.

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

Selain itu, Mauritz Klavert, Presiden Direktur Frisian Flag Indonesia; dan Derek Cheng, Head of Government & Public Affairs and Partnership (Asia-Pacific), Airbus yang memaparkan tentang rencana investasi perusahaannya di Indonesia dan di kawasan Asia Tenggara.(L/R1/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Wapres: Ekonomi Syariah Arus Baru Ketahanan Ekonomi Nasional

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Eropa
MINA Millenia
Indonesia