Brussels, MINA – Uni Eropa tidak akan mengakui legitimasi Dewan Militer Transisi (TMC) di Sudan, kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini, pada hari Selasa (16/4).
“Selama masa transisi tidak dikelola oleh warga sipil, Uni Eropa tidak akan mengakui legitimasi Dewan Militer Transisi,” kata Federica Mogherini pada sesi pleno Parlemen Eropa tentang situasi di Sudan, menurut sebuah pernyataan, seperti dilansir MEMO.
Baca Juga: Trump Akan Kunjungi Saudi, UEA, dan Qatar Pekan Depan
Namun demikian Mogherini mengatakan, Dewan telah mengambil beberapa langkah “niat baik” termasuk penggantian pimpinan Dewan Militer Transisi, pengunduran diri Kepala Layanan Nasional dan Keamanan serta pembebasan beberapa tahanan politik.
“Langkah-langkah ini telah mengisyaratkan bahwa mungkin ada ruang untuk negosiasi,” tambahnya.
Ia juga mendukung seruan Uni Afrika untuk penyerahan kekuasaan kepada otoritas transisi yang dipimpin warga sipil dalam 15 hari ke depan.
Pekan lalu, tentara Sudan menggulingkan Presiden Omar al-Bashir setelah berbulan-bulan protes terhadap kekuasaannya selama 30 tahun.
Baca Juga: Menlu Iran Desak India dan Pakistan Menahan Diri
Dewan Militer Transisi (DMC) didirikan tidak lama setelah kudeta itu, untuk menjalankan urusan negara selama periode transisi dua tahun. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kampanye Solidaritas Suriah Gelar Protes di Depan Kedutaan Besar Israel di London