Ukraina pada Senin (8/7) menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa ke-21 di ibu kota Kiev yang dihadiri oleh Presiden Ukraina Vladimir Zelenskiy, Presiden Dewan Uni Eropa Donald Tusk dan Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker.
Usai pertemuan tersebut, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengeluarkan pernyataan secara tertulis yang mewakili Zelensky, Tusk dan Juncker, demikian Anadolu melaporkan.
Menurut pernyataan tersebut, masing-masing pihak menegaskan kembali tekad mereka untuk memperkuat integrasi ekonomi dan persatuan politik Ukraina dengan UE sesuai Perjanjian Kemitraan dan Kerja Sama UE dan Perjanjian Perdagangan Bebas.
“UE menekankan dukungan dan komitmen yang tak tergoyahkan terhadap kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial Ukraina dalam kerangka perbatasan yang diakui oleh internasional,” unkap pernyataan tersebut.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
UE menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia pada 2014 sebagai tanggapan atas peran negara itu dalam konflik Ukraina.
Ukraina telah dilanda konflik sejak Maret 2014, setelah aneksasi Krimea oleh Rusia menyusul referendum kemerdekaan yang dinilai ilegal.
Majelis Umum PBB menyatakan, pencaplokan Rusia sebagai tindakan melanggar hukum.
Aneksasi Rusia memicu kekuatan Barat, termasuk Amerika Serikat, untuk menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Bersama dengan Majelis Umum PBB, AS, UE dan Turki tidak mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas